Dua tahun kemudian,Â
di Bekasi Tengah di Tahun 1983 sebuah yang Asri dengan banyak pepohonan yang rindang, ada sebuah rumah nampak seorang Perempuan Cantik,
Ternyata Ive sedang mengelus perutnya yang sedang hamil besar, kandungannya sudah berusia 1 Tahun 3 Bulan namun belum juga menandakan kelahiran.
Menjadi Perbincangan hangat para tetangga di Bekasi Tengah pada saat itu,Â
Usia kehamilan diatas 9 bulan disebut dengan "bunting kebo", Masyarakat Bekasi meskipun kuat secara keagamaannya adanya budaya Bekasi lama masih mengiringi kehidupan masyarakat, bahwa untuk orang yang mengalami hamil besar dan tidak kunjung lahir lebih dari 9 bulan harus diritualkan di kandang kerbau.
Dorongan dan saran dari orang-orang sekitar yang percaya ritual mitos kepada Enyak manih ibu kandung Ive, untuk melaksanakan hal tersebut, Enyak manih pun mempertimbangkan dan Nenek Ive Emak Keben mendorong hal itu dilakukan,Â
"Cara orang-orang dulu emang begitu, Pan Dulu gua lahiran Lu ge begitu manih, terus berojol dahh" jelas mak keben.
Situasi dan Kondisi memaksakan ive melakukan ritual yang disarankan oleh para tetangga dan saudara di kampung itu, yang mempercayai supaya prosesi kelahiran mendapat kemudahan, sebagai syarat Ive di masukkan ke kandang kerbau. Ive sebenarnya mau menolak namun menjaga perasaan orang-orang tua dikampung Ive pun terpaksa melakukannya meski sambil menahan geli ingin tertawa.
Namun setelah ritual dalam beberapa minggu waktu menunggu, pertandab kelahiran anak belum juga hadir. Emak Keben "Udah sini gue urut dahh, ambil minyak lentik buka baju Luh, rebahan disitu", "Manih ambilin gua minyak kelapa didapur", Emak Keben berseru kepada Anaknya Nyak Manih ibu kandung Ive.Â
Didepan minyak mulut emak Keben berbisik-bisik terlihat melafalkan semacam doa bercampur jampi.
Satu hari kemudian