Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

1970: Ive Kisah Perempuan dan Budaya

22 Desember 2022   12:39 Diperbarui: 14 Januari 2023   16:18 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tahun kemudian, 

di Bekasi Tengah di Tahun 1983 sebuah yang Asri dengan banyak pepohonan yang rindang, ada sebuah rumah nampak seorang Perempuan Cantik,

Ternyata Ive sedang mengelus perutnya yang sedang hamil besar, kandungannya sudah berusia 1 Tahun 3 Bulan namun belum juga menandakan kelahiran.

Menjadi Perbincangan hangat para tetangga di Bekasi Tengah pada saat itu, 

Usia kehamilan diatas 9 bulan disebut dengan "bunting kebo", Masyarakat Bekasi meskipun kuat secara keagamaannya adanya budaya Bekasi lama masih mengiringi kehidupan masyarakat, bahwa untuk orang yang mengalami hamil besar dan tidak kunjung lahir lebih dari 9 bulan harus diritualkan di kandang kerbau.

Dorongan dan saran dari orang-orang sekitar yang percaya ritual mitos kepada Enyak manih ibu kandung Ive, untuk melaksanakan hal tersebut, Enyak manih pun mempertimbangkan dan Nenek Ive Emak Keben mendorong hal itu dilakukan, 

"Cara orang-orang dulu emang begitu, Pan Dulu gua lahiran Lu ge begitu manih, terus berojol dahh" jelas mak keben.

Situasi dan Kondisi memaksakan ive melakukan ritual yang disarankan oleh para tetangga dan saudara di kampung itu, yang mempercayai supaya prosesi kelahiran mendapat kemudahan, sebagai syarat Ive di masukkan ke kandang kerbau. Ive sebenarnya mau menolak namun menjaga perasaan orang-orang tua dikampung Ive pun terpaksa melakukannya meski sambil menahan geli ingin tertawa.

Namun setelah ritual dalam beberapa minggu waktu menunggu, pertandab kelahiran anak belum juga hadir. Emak Keben "Udah sini gue urut dahh, ambil minyak lentik buka baju Luh, rebahan disitu", "Manih ambilin gua minyak kelapa didapur", Emak Keben berseru kepada Anaknya Nyak Manih ibu kandung Ive. 

Didepan minyak mulut emak Keben berbisik-bisik terlihat melafalkan semacam doa bercampur jampi.

Satu hari kemudian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun