Yang saya pertanyakan selanjutnya adalah apakah tarif PLN diam-diam naik atau ada kesalahan pada hitungan saya ? Mengingat jumlah konsumen Listrik PLN Bersubsidi saat ini berjumlah 8,2 Juta Konsumen.
Penerima subsidi listrik terbesar pada tahun 2021 adalah 24,3 juta konsumen rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 8,2 juta konsumen rumah tangga 900 VA.Â
Dilansir dari web.pln.co.id bahwa Penerima subsidi listrik terbesar pada tahun 2021 adalah 24,3 juta konsumen rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 8,2 juta konsumen rumah tangga 900 VA. Subsidi yang diterima oleh konsumen rumah tangga tersebut mencapai Rp 39,65 triliun atau 79,6 persen dari total subsidi listrik tahun anggaran 2021 sebesar Rp 49,76 triliun.
Saya menghitung hanya berdasarkan jumlah Konsumen 900VA dikalikan selisih harga Rp.29,9 yang didapatkan dari hasil perhitungan awal.
Jumlah Konsumen tahun 2021 x selisih harga.
ini diluar tarif jasa transaksi yang kami bayar sebesar Rp.3500 x 8.200.000 = Rp.28.700.000.000
Jumlah Konsumen tahun 2021 x selisih harga
(8,200.000 x Rp.29,9 = Rp.245.180.000).
Kemudian di tahun 2022 apakah ada pertambahan atau pengurangan terkait jumlah Konsumen daya listrik 900VA bersubsidi ? dan saya belum menyelidikinya lebih lanjut.
Kesimpulan perhitungan bahwa ada selisih harga dengan tarif yang ditentukan, kemudian ada sejumlah kelebihan harga yang didapatkan pada hasil penjumlahan selisih harga dengan jumlah konsumen pada 2021.
ini diluar tarif jasa transaksi yang kami bayar sebesar Rp.3500 x 8.200.000 = Rp.28.700.000.000