Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cari Tahu Apa yang Diinginkan Vladimir Putin dari Ukraina

26 November 2022   15:59 Diperbarui: 28 November 2022   06:52 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menyikapi hal tersebut serangan Rusia justru semakin gencar dilakukan,

kita dapat meninjau adanya diaspora 20.500 dari 165.000 orang-orang Yahudi yang berpindah tempat kabur dari Ukraina ke negara lain dan Mayoritas masuk ke Wilayah Palestina yang di rebut paksa oleh pihak Israel dan dijadikan sebagai Camp Penampungan Kaum Yahudi yang datang dari Ukraina.

Kemudian, pada sisi Lain  sejak tahun 2018 hingga 2021 Negara Cina menikmati Ekspor Senjata militer kepada 48 Negara dan Cina terus gencar mengamankan tiap-tiap kepentingannya dalam penjualan senjata ke Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Bukan hanya itu saja, Cina Juga telah bermain pada wilayah Arktik di Kutub Utara dalam hal diplomasi ekonomi, Budaya dan Militer, mengingat server terbesar milik Perusahaan Barat berada di Wilayah tersebut menuai Aksi-Reaksi Amerika dan sekutu.

Pihak Amerika dengan sekutunya akan terus berupaya mengurangi keterlibatan Cina di Wilayah tersebut untuk menjaga stabilitas keamanan dan jaringan.

Sebelum memasuki Musim Salju, Vladimir Putin dan Xin Ji Ping pada situasi berbeda, telah sepakat dengan hasil diplomasi bahwa kedua negara ini akan disibukkan dengan percepatan  pembangunan infrastruktur energi Migas yang langsung melintasi Negara mereka untuk menghadapi embargo Amerika dan sekutu.

Padahal Uni Eropa yang sebenarnya harus memupuk dan bersiap memenuhi kebutuhan peningkatan pasokan Energi pada sektor Migas menjelang musim dingin.

Karena di saat memasuki musim Dingin bersalju seluruh penjuru Eropa raya dipastikan membutuhkan energi listrik dan penghangat di musim dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun