Faktor ketiga adalah kondisi wilayah petani
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau dengan berbagai jenis lahan dan kondisi geografis, berbagai masukan dalam pemajuan pertanian konvensional menuju modern masih terpusat didaerah dimana memang informasi dan sarana mudah diberikan atau diakses, sedangkan dengan petani yang umunya tinggal di daerah menimbulkan suatu lagi kendala dalam distribusi info serta sarana pemajuan pertanian
Faktor terakhir adalah permasalahan yang bisa dikatakan masalah klasik bagi sebagian petani. Modal investasi awal pra produksi yang tinggi merupakan poblem bagi petani, dengan teknologi yang ditarwakan jelas akan ada investasi dalam pembaharuan sistem serta alat. Dengan sistem komunal atau penggunaan bersama sering ditemukan bahwa tidak efisien dan malah mmperlama proses produksi pertanian. Kesadaran akan pentingnya investasi teknologi pertanian juga masih sangat minim sehingga percepatan kemajuan pertanian berjalan lambat.
Dari berbagai faktor yang dipaparkan bahwa jika penerimaan subsitusi sitem pertanian konvensional ke sistem modern mengalami berbagai kendala dari faktor yang telah dipaparkan.
Permasalah diatas merupakan berbagai fakta lapangan yang masih sangat sering dijumpai, bukannya petani tidak mengindahkan kemajuan, namun kesiapan nya dalam masuk era modern 4.0 yang masih sangat perlu ditingkatkan. Kesiapan petani melalui berbagai penyuluhan dan media informasi akan sangat membantu dalam meningkatkan kesiapan petani serta didapatkan data observasi sehingga diketahui teknologi tepat guna bagi petani spesifik di tempat mereka mengusahakan budidaya tanaman.
Dengan adanya penyelesaian permasalahan yang dipengaruhi berbagai faktor diatas maka dapat di targetkan akan adanya kemajuan signifikan yang nantinya akan ditandai dengan penggunaan berbaga teknologi era 4.0 seperti smart farming, smart green house, autonomous tractor, dan smart irrigation, dan berbagai artificial intelligence yang membantu para petani dalam melakaukan usaha produksi budidaya tanaman hingga pendistribusian produk mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H