Di sini saya mulai diajarkan dengan bahasa-bahasa Inggris seperti tenses. Sebenarnya saya masih ingat bahwa pelajaran ini sudah saya pelajari di sekolah, dan saya benar-benar kesulitan saat itu, akan tetapi di Kampung Inggris ini saya lebih bisa memahami materi pelajaran yang dulu waktu sekolah tidak terlalu saya sukai tersebut.Â
Di sini saya belajar dengan cara yang fun, selain itu teman-teman baru saya pun juga menyenangkan dan supportif. Keseruan tersebut berlanjut ke hari-hari berikutnya.
Di sini saya belajar dengan metode yang interaktif, kami bisa saling bercanda, bertanya jawab, dan pastinya tutor yang mengajarpun menjawab dengan sepenuh hati. Sesekali kami belajar sambil jalan-jalan ke tempat menarik di sekitar Pare, seperti Stadion Canda Bhirawa dan Taman Kilisuci. Di sana memberikan kami suasana belajar yang baru sehingga tidak merasa jenuh jika harus belajar di kelas.
Saya mulai senang berkeliling Kampung Inggris bersama teman-teman baru saya. Kampung Inggris ini dipenuhi oleh anak-anak muda dari seluruh Indonesia, pemandangan anak-anak muda yang berlalu lalang dengan sepeda adalah pemandangan yang saya temui sehari-hari.Â
Selai itu karena saya suka nonkrong, maka saya sering mencoba tempat-tempat nongkrong baru. Kami saling bertukar cerita dan pengalaman. Menceritakan mimpi bahkan kisah asmara. Mereka sudah saya anggap sebagai teman seperjuangan saya dalam belajar di Kampung Inggris Pare ini.
Itulah cerita saya belajar di Kampung Inggris Pare, ini adalah awal dari perjalanan belajar saya, dan saya menyadari perjalanan saya di sini nantinya akan lebih panjang dan penuh dengan perjuangan. Akan tetapi saya merasa senang belajar di sini, dengan teman-teman baru yang saya temui, dan suasana Kampung Inggris, suatu saat munkin saya akan merindukan keberadaan saya di Kampung Inggris Pare.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H