Anggaplah, contoh yang gampang, kalau dalam kasus mobil ya mobil sedan yang saloon atau jeep 4 wheel drive. Anda jual tapi ya pesen kalau ada yang minta. Tapi kalau Anda sebagai pemilik showroom, ya milih tiap hari akan ada mobil 7 seater seperti xenia/avanza misal.
Apa hubungan dengan value stream? Sebenarnya diskusi di atas sangat panjang, tapi kita coba buat singkat. Katakanlah kita telah membuat prioritas atas produk maupun jasa kita.
Nah yang perlu digambarkan dalam value stream itu adalah produk utama.
Katakanlah produk yang make to stock. Apa yang perlu digambarkan? Buat gambaran secara visual (saya tidak tertarik membahas teknis seperti logo ini untuk apa, dll). Yang penting gambarkan proses yang end to end. Tidak harus produk, jasa juga bisa.Â
Saya kasih contoh mudah seperti dalam kasus showroom, misal Anda jual mobil bekas. Showroom Anda paling banyak menjual mobil seperti 7 seater (xenia/avanza). Pilih produk ini. Gambarkan dulu dari proses apa adanya. Apa yang perlu digambarkan?Â
Perhatikan, hitung dari awal, Anda bisa supply berapa dari kebutuhan custom.Â
Kedua, buat proses sampai ke belakang apa yang Anda lakukan, misal nyetok berapa, ngecek yang jual mobil bekas berapa kali untuk mengecek kemampuan supply terhadap proses internal. Maksudnya, misal rata-rata orang membutuhkan 100 mobil sehari, tapi kemampuan supply mobil bekas ternyata cuma 50 buah per hari.Â
Ketiga, gambarkan Flow material, misal, Anda bisa saja mencari 100 mobil sehari, tapi sopir yang membawa mobil cuma 5 orang, tukang cek dan teknisi untuk poles cuman3 orang, tentu kebutuhan 100 mobil akan tekor.Â
Keempat, gambarkan tentang flow informasi, misal jika Anda mencari kendaraan melalui internet, berapa kali sehari, berapa lama kendaraan siap sampai terjual. Empat hal ini adalah seluruh informasi dasar yang harus dimiliki dalam value stream.
Nah cara untuk melihat apakah proses Anda ini sudah sesuai dengan kebutuhan, adalah pakai logic yang sangat mendasar. Kita katakanlah punya pompa sanyo, yang ideal, pipa dari pompa sampai ke kran paling ujung, harusnya ukurannya sama.Â
Jika tak sama, maka hampir bisa dipastikan di dalam proses ke proses akan tidak smooth dan pasti ada pemborosan. Logika yang gampang, misal gini, Anda punya proses internal untuk proses custom, kisaran nya 1 minggu (misal).Â