Banyak contoh kasus di masyarakat yang dapat kita analisis untuk menentukan tingkat efektivitas serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Salah satunya adalah kasus pelanggaran lalu lintas yang kerap kita temui di kehidupan sehari-hari.
Dalam data Korlantas Polri yang diolah Pusiknas Bareskim Polri, jumlah pelanggaran yang terekam melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) pada paruh Januari-Mei 2023 mencapai 512,9 ribu kendaraan. Jumlah tersebut belum lagi diakumulasikan dengan tilang yang dilakukan manual tanpa kamera ETLE di ruas-ruas jalannya.
Dari contoh kasus tersebut, dapat kita analisis fakor-faktor yang memengaruhi efektivitas hukumnya sebagai berikut :
1.Hukum
Dilihat dari sisi hukum, banyak masyarakat yang berpikir bahwa melanggar aturan lalu lintas pidananya lebih ringan daripada kejahatan umum, sehingga seakan menyepelekan aturan-aturan dalam berkendara.
2.Penegak Hukum
Kepolisian sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur ketertiban dalam lalu lintas, dapat lebih aktif dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait aturan dalam berkendara. Mulai dari pengetahuan dasar mengenai aturan, sampai arti marka hingga rambu-rambu yang ada. Sudah saatnya kita hilangkan kebiasaan membuat SIM tembak. Dengan mengikuti semua prosedur dalam pembuatan SIM, sudah pasti pengendara akan mengetahui soal aturan, marka dan rambu-rambu lalu lintas.
3.Sarana dan Fasilitas
Kondisi jalanan yang buruk juga menjadi salah satu penyebab terjadinya pelanggaran. Seperti jalanan yang rusak, kurangnya marka atau rambu-rambu lalu lintas, alat pengawas atau pengamanan jalan serta fasilitas pendukung lainnya.
4.Masyarakat
Masyarakat yang kurang memiliki kesadaran terhadap etika dan toleransi antar pengguna jalan juga menjadi faktor terjadinya pelanggaran lalu lintas. Setiap pengguna jalan perlu memiliki rasa tanggung jawab demi keselamatan dirinya dan juga orang lain. Ketika respond an interaksi antar pengguna jalan terbangun secara positif, kondisi lalu lintas juga akan lebih kondusif, aman dan nyaman.