TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia, terutama di kalangan anak muda. Dengan fitur-fitur yang interaktif dan konten yang bervariasi, aplikasi ini berhasil menarik perhatian jutaan pengguna setiap harinya. Namun, di balik popularitasnya, ada tekanan sosial yang tak terlihat yang dapat memengaruhi kesehatan mental generasi muda. Salah satu penyebabnya adalah "standar TikTok" yang tidak realistis.
Apa Itu "Standar TikTok"?
Istilah "standar TikTok" merujuk pada ekspektasi tidak tertulis tentang bagaimana seseorang seharusnya terlihat, berperilaku, atau menciptakan konten agar diterima dan dihargai di platform ini. Beberapa contoh standar tersebut meliputi:
* Penampilan Fisik
Banyak pengguna TikTok mempromosikan standar kecantikan tertentu, seperti tubuh yang ideal, kulit yang mulus, atau gaya berpakaian yang trendy. Anak muda sering kali merasa harus menyesuaikan diri dengan standar ini agar dapat diterima oleh komunitas online.
* Popularitas dan Validasi
Jumlah "likes", komentar, dan pengikut menjadi ukuran kesuksesan. Banyak anak muda yang merasa tertekan untuk terus menghasilkan konten demi mendapatkan perhatian lebih banyak.
* Kehidupan yang Tampak Sempurna
Banyak pengguna TikTok yang hanya menampilkan momen-momen bahagia atau sisi glamor hidup mereka. Hal ini menciptakan ilusi bahwa hidup mereka sempurna, sehingga membuat orang lain merasa tidak cukup baik.
Bagaimana Standar Ini Menyebabkan Stres?
Tekanan untuk memenuhi standar TikTok dapat berdampak serius pada kesehatan mental anak muda. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini terjadi: