Wanita karir, merupakan idaman sebagian besar wanita Indonesia. Wanita karir adalah wanita yang memiliki pekerjaan atau usaha sendiri, sehingga dapat mandiri secara finansial. Istilah ini juga merujuk pada wanita yang berfokus pada pengembangan karier, memiliki ambisi, dan berkomitmen untuk memperluas jaringan profesionalnya. Menjadi wanita karir menjadikan pekerjaan sebagai prioritas utama, mungkin banyak yang menyangkal namun tanpa sadar begitulah faktanya.
Peran orang tua sangat penting bagi proses tumbuh kembang anak. Kasih sayang, perhatian, waktu, dan kebersamaan merupakan hal yang sangat perlu dilakukan orang tua kepada anak, karena sejatinya orang tua adalah sekolah pertama bagi anak. Orang tua dapat mengajarkan anak tentang pendidikan, kedisiplinan, tanggung jawab, dll. Suasana rumah yang hangat dan harmonis dapat menjadikan perkembangan dan pertumbuhan anak lebih optimal.
Berdasarkan fakta lapangan, banyak wanita karir yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga, anak tidak mendapat kasih sayang dan perhatian yang cukup dari ibu, terlebih jika ayah juga sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Akibatnya anak dibiarkan dengan pengasuh atau di masukkan bimbel belajar, sehingga anak tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. Hal ini juga berdampak pada akademik anak disekolah.Â
Dampak negatif kurangnya peran orang tua bagi anak yaitu:
Ketercapaian kognitif tidak sesuai usia
Kurangnya peran orang tua dapat menjadikan anak tidak terurus sehingga anak belum bisa membaca dan menguasai mata pelajaran sesuai dengan usianya.
Rendahnya minat belajar
Anak kurang mendapat motivasi untuk belajar karena kesibukan orang tua menjadikan minimnya interaksi antar anak dan orang tua yang menjadikan anak tidak memiliki minat belajar seperti anak seusianya
Perilaku menyimpang
Perhatian dan kasih sayang yang kurang dari orang tua menjadikan anak mencari perhatian ditempat lain dengan berbuat onar, bullying dan perilaku menyimpang lain untuk mendapat perhatian
Gangguan mental atau perilaku
Kurangnya peran orang tuan menjadikan anak minder dan bisa jadi menjadi korban bullying dan mungkin bisa jadi mengalami gangguan mental.
Contoh nyata saat ini terdapat anak SMP yang belum bisa membaca dikarenakan kurangnya peran orang tua dalam proses tumbuh kembang anak. Contoh lain terjadi pada orang tua yang menitipkan anak ke bimbel, sepulang sekolah anak langsung diantar ke bimbel, kelas mengaji secara berlebihan setiap hari dengan dalih untuk kepentingan akademik. Hal itu memang menjadikan anak pandai dalam akademik, namun anak akan merasa kelelahan dan stress jika terus menerus dijejali kegiatan yang banyak. Ada juga orang tua yang sibuk bekerja di luar negeri dan anak dititipkan ke nenek, meskipun orang tua melakukan kontrol pada anak namun tidak menutup kemungkinan kenakalan terjadi pada anak, anak merasa bebas melakulan apa saja karena nenek akan selalu mengiyakan kemauan cucunya yang menyebabkan anak akan berlaku seenaknya sendiri tanpa pernah berfikir dampak yang terjadi di kemudian hari.
Untuk mengatasi hal itu orang tua perlu meluangkan waktu untuk anak meskipun sebentar namun rutin dilakukan, Memberikan makanan bergizi dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, Memenuhi fasilitas belajar anak, dan Memberikan dorongan pada anak agar semangat dalam belajar dan melakukan aktivitas positif lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI