Serat Wedhatama merupakan sebuah karya sastra dalam Bahasa Jawa yang ditulis oleh KGPAA Mangkunegara IV pada abad ke-19. Struktur Serat Wedhatama terdiri dari 100 bait yang dibagi menjadi 5 macam tembang atau pupuh, yaitu Pangkur, Sinom, Pucung, Gambuh dan Kinanthi. Urutan kelimanya memiliki makna tersendiri
Berikut makna dari 5 pupuh Serat Wedhatama:
   1.Pangkur
Pupuh pangkur mengandung pesan tentang kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan. Makna Karya ini mengajarkan tentang prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan yang baik, etika, dan nilai-nilai moral yang harus dipegang teguh oleh individu dalam menjalani kehidupan.
   2. Sinom
Pupuh sinom membawa makna tentang kebahagiaan dan kegembiraan. Pesan yang terkandung dalam pupuh ini untuk mendorong keseimbangan dan keselarasan dalam segala hal. Mencakup seimbangnya hubungan antara manusia dengan alam, serta keselarasan antara pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Contohnya seperti pentingnya menjalani kehidupan dengan sukacita, menghargai keindahan dunia, dan bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan.
   3. Pocung
Pupuh pocung berisikan pesan mengenai kesederhanaan dan ketenangan hidup, dengan etika dan tata krama yang mengatur perilaku manusia dan alam yang berinteraksi satu sama lain.
  4. Gambuh
Pupuh gambuh memuat makna tentang keindahan seni dan budaya selain itu karya ini juga menekankan pentingnya pendidikan dan kebijaksanaan sebagai kunci dalam mencapai kehidupan yang sukses dan harmonis.
   5. Kinanthi