Mohon tunggu...
Adinda MutiaraWidya
Adinda MutiaraWidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - gada apa apa

beneran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budha Dhamma

3 April 2022   14:28 Diperbarui: 3 April 2022   14:38 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan hidup umat Buddha adalah tercapainya suatu kebahagiaan, baik kebahagiaan yang masih bersifat keduniawian (yang masih berkondisi) yang hanya bisa menjadi tujuan sementara saja maupun kebahagiaan yang sudah bersifat mengatasi keduniaan (yang sudah tidak berkondisi) yang memang merupakan tujuan akhir dan merupakan sasaran utama dalam belajar Buddha Dhamma. Bhante juga mengatakan bahwa Budha pernah bersabda bahwa ada empat hal yang berguna yang akan dapat menghasilkan kebahagiaan dalam kehidupan duniawi sekarang ini sebagaimana diuraikan berikut.

1. Utthanasampada: rajin dan bersemangat dalam mengerjakan apa saja; harus terampil dan produktif; mengerti dengan baik dan benar terhadap pekerjaannya serta mampu mengelola pekerjaannya secara tuntas.

2. Arakkhasampada: ia harus pandai menjaga penghasilannya yang diperolehnya dengan cara halal yang merupakan jerih payahnya sendiri.

3. Kalyanamitta: mencari pergaulan yang baik; memiliki sahabat yang baik, yang terpelajar, bermoral, yang dapat membantunya ke jalan yang benar, yaitu yang jauh dari kejahatan.

4. Samajivikata: harus dapat hidup sesuai dengan batas-batas kemampuannya. Artinya, bisa menempuh cara hidup yang sesuai dan seimbang dengan penghasilan yang diperolehnya, tidak boros, tetapi juga tidak pelit/kikir. Keempat hal tersebut adalah persyaratan (kondisi) yang dapat menghasilkan kebahagiaan dalam kehidupan duniawi saat ini.

Sementara itu, untuk dapat mencapai dan merealisasi kebahagiaan yang akan datang, yaitu kebahagiaan dapat terlahir di alam-alam yang menyenangkan dan kebahagiaan terbebas dari yang berkondisi, ada empat persyaratan pula yang harus dipenuhi sebagaimana diuraikan di bawah ini.

1. Saddhasampada: harus mempunyai keyakinan, yaitu keyakinan terhadap nilai-nilai luhur. Keyakinan ini harus berdasarkan pengertian sehingga dengan demikian diharapkan untuk menyelidiki, menguji, dan mempraktikkan apa yang diyakini tersebut. Di dalam Samyutta Nikaya V, Sang Buddha menyatakan demikian: "Seseorang ... yang memiliki pengertian, mendasarkan keyakinannya sesuai dengan pengertian". Saddha (keyakinan) sangat penting untuk membantu seseorang dalam melaksanakan ajaran dari apa yang dihayatinya. Berdasarkan keyakinan ini, 47 tekadnya akan muncul dan berkembang. Kekuatan tekad tersebut akan mengembangkan semangat dan usaha untuk mencapai tujuan.

2. Silasampada: harus melaksanakan latihan kemoralan, yaitu menghindari perbuatan membunuh, mencuri, asusila, ucapan yang tidak benar, dan menghindari makanan/minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran (hilangnya pengendalian diri). Sila bukan merupakan suatu peraturan larangan, melainkan merupakan ajaran kemoralan yang bertujuan agar umat Buddha menyadari adanya akibat baik dari hasil pelaksanaannya dan akibat buruk bila tidak melaksanakannya. 

Dengan demikian, seseorang bertanggung jawab penuh terhadap setiap perbuatannya. Pelaksanaan sila berhubungan erat dengan melatih perbuatan melalui ucapan dan badan jasmani. 

Sila ini dapat diintisarikan menjadi hiri (malu berbuat jahat/salah) dan ottappa (takut akan akibat perbuatan jahat/salah). 

Bagi seseorang yang melaksanakan sila, ia telah membuat dirinya maupun orang lain merasa aman, tenteram, dan damai. Keadaan aman, tenteram, dan damai merupakan kondisi yang tepat untuk membina, mengembangkan, dan meningkatkan kemajuan serta kesejahteraan masyarakat dalam rangka tercapainya tujuan akhir, yaitu terealisasinya nibbana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun