Mohon tunggu...
Adinda Lubna F.A.P
Adinda Lubna F.A.P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggali Potensi Lahan Basah, Kuesioner untuk Mengatahui Pemanfaatan Lahan Basah

9 Oktober 2024   19:24 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:20 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANAK PEMILIK KEBUN PISANG/DOKPRI

Nama : Adinda Lubna Farrasya Abdhee Putri

Nim : 2410416220036

Kelas : A

Dosen Pengampu : Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Mata Kuliah : Kartografi

Prodi / Fakultas : S1 Geografi / Fakultas Ilmu Sosial & Politik

Universitas Lambung Mangkurat

Menggali Potensi Lahan Basah : Kuesioner untuk Mengatahui Pemanfaatan Lahan Basah

I. PENDAHULUAN

Lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contohnya adalah kawasan bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Jadi, lokasinya bisa di mana saja, misalnya di setiap zona iklim, kutub sampai tropis, dan dari dataran tinggi sampai dataran rendah. Istilah lahan basah mulai dikenal global sejak adanya Konvensi Ramsar tahun 1971 di kota Ramsar Negara Iran.

Dimanakah letak lahan gambut Indonesia? Secara total, gambut di Indonesia terbanyak tersebar di 3 pulau utama, yaitu Sumatra, Kalimantan dan Papua. Gambut Kalimantan merupakan gambut pedalaman, ditemukan di daerah rawa pada hulu Sungai Kapuas, di sekitar Putussibau. Secara umum penyebarannya terdapat di dataran rendah Kalimantan Tengah. Namun, di dalam wilayah yang lebih sempit, lahan gambut juga ditemukan di dataran tinggi bagian m barat Pulau Kalimantan, khususnya wilayah Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Gambut juga terletak di Pantai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

II. METODE

Kuesioner adalah salah satu cara pengumpulan informasi dengan jumlah yang cukup besar, tetapi dengan harga lebih murah, cepat dan efisien. Dengan menggunakan kuesioner bisa mendapatkan sampel dari banyak orang. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner juga terbilang lebih cepat karena para peneliti tidak perlu hadir pada saat pengisian kuesioner dilakukan. Kuesioner sangat bisa membantu dalam proses penelitian populasi besar dibandingkan dengan metode wawancara yang dinilai kurang praktis.

Pada kesempatan kali ini saya akan melakukan kuesioner secara terbuka. Apa itu kuesioner terbuka. Apa itu kuesioner terbuka? Kuesioner terbuka merupakan daftar pertanyaan yang pada dasarnya akan memberikan kesempatan kepada para responden untuk  menuliskan pendapatnya tentang pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Oleh karena itu, jenis kuesioner ini membutuhkan keahlian penelitian dalam pengajuan pertanyaan agar mudah dipahami oleh para responden ketika akan memberikan jawaban mereka.

III. Hasil Kuesioner

1. Tanaman Pangan

A. Padi

Nama: Ibu Mirna

Usia: 65 tahun

Jenis Kelamin: perempuan

1. Sejak kapan mulai menanam padi?

Jawab: 30 tahun

2. Berapa kali dalam setahun Anda melakukan penanaman padi?

Jawab: 1 kali satu tahun

3. Bibit apa yang di gunakan?

Jawab: bibit unggul 1 tahun

4. Pupuk apa yang digunakan dalam tanaman?

jawab: Pupuk standar dengan merek orial dan Oscar.

5. Apakah perawatan pada tanamn padi temasuk susah?

Jawab: iya, susah

6. Masalah apa yang sering di hadapi selama ini?

Jawab: Penyakit pada tanaman padi. Penyakit ini dapat kita lihat pada warna padi, jika padi berwarna merah berarti padi tersebut terserang penyakit. Ada beberapa padi yang dapat diselamatkan namun ada juga yang tidak bisa di selamatkan.

7. Bagaimana cara menyelamatkan padi yang terkena penyakit?

Jawab: Diberi pupuk.

2. PETERNAKAN

A. ayam

PETERNAK AYAM/DOKPRI
PETERNAK AYAM/DOKPRI

Nama: fathul jannah

Usia: 45 tahun

Jenis kelamin: perempuan

1. Sejak kapan mulai menernak ayam?

Jawab: 20 tahun

2. jenis ayam apa yang di ternak?

Jawab: ayam petelur

3. mengapa memilih untuk menernak ayam?

Jawab: karena melihat lihat informasi melalui internet.

4. Pangan apa yang digunakan?

Jawab: bekatul, dedak dan jagung.

5. apakah perawatan pada ayam temasuk susah?

Jawab: iya, sulit.

6. Masalah apa yang di hadapi selama ini?

Jawab: penyakit seperti flu yang dapat menular ke ayam lainnya.

7. Kapan usia yang bagus agar ayam siap di jual?

Jawab: kurang lebih 12 bulan

B. Itik

PETERNAK ITIK/DOKPRI
PETERNAK ITIK/DOKPRI

Nama: bapak tino

Usia: 72 tahun

Jenis kelamin: pria

1. Sejak kapan mulai menernak itik ?

Jawab: Kurang lebih 15 tahun

2. Jenis itik apa yang di ternak?

Jawab: Itik serati

3. Mengapa memilih untuk menernak itik ?

Jawab: Karena tenaga sudah tidak seperti dulu membuat saya tidak bisa membuka usaha di luar daerah belambaian dalam.

4. Pangan apa yang digunakan?

Jawab: batang paya, gabuk dan nasi kering.

5. Apakah perawatan pada itik temasuk susah?

Jawab: Iya, susah.

6. Masalah apa yang di hadapi selama ini?

Jawab: Ada 2 masalah

A. Cuaca

Jika terlalu sering hujan hal ini dapat membuat itik menjad cepat mati

B. Air

Jika air PH air yang di berikan kepada itik terlalu asam dapat membuat itik cepat mati

C. Penyakit

Penyakit pada itik biasa terdapat kaki dan kepala. Jika penyakit terdapat pada kaki masih bisa kita sembuhkan namun, jika penyakit terdapat di kepala tidk dapat kita sembuhkan.

7. Apa pengobatan yang di lakukan jika itik terkena penyakit?

Jawab: Pengobatan secara alami, dengan cara memberikan gula aren.

8. Kapan usia yang bagus agar itik siap di jual?

Jawab: 3 bulan dari itik itu sudah lahir.

3. Holikultura Buah

A. Pisang

ANAK PEMILIK KEBUN PISANG/DOKPRI
ANAK PEMILIK KEBUN PISANG/DOKPRI

Nama: Dion

Usia: 22 tahun

Jenis Kelamin: pria

1. Sejak kapan mulai menanam pisang?
Jawab: Saya mulai menanam pisang sekitar 2 tahun yang lalu.

2. Jenis pisang apa yang ditanam?
Jawab: Pisang kayu.

3. Mengapa memilih untuk menanam pisang?
Jawab: Saya memilih untuk menanam pisang karena pisang adalah tanaman yang relatif mudah dirawat.

4. Bibit apa yang digunakan?
Jawab: Saya menggunakan bibit pisang unggul.

5. Apakah perawatan pada pohon pisang termasuk susah?
Jawab: Perawatan pohon pisang tidak terlalu sulit, tetapi membutuhkan perhatian rutin, seperti penyiraman dan pemupukan.

6. Masalah apa yang dihadapi selama ini?
Jawab: Beberapa masalah yang dihadapi termasuk serangan hama dan penyakit, serta cuaca yang tidak menentu.

7. Apa pengobatan yang dilakukan jika pohon pisang terkena penyakit?
Jawab: Saya menggunakan pestisida organik dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran penyakit.

8. Kapan usia yang bagus agar pisang siap dijual?
Jawab: Pisang biasanya siap dijual setelah berusia sekitar 7 hingga 9 bulan setelah penanaman, tergantung pada kondisi pertumbuhan.

B. Jeruk

PERKEBUNAN JERUK/DOKPRI
PERKEBUNAN JERUK/DOKPRI

Nama: ibu mirna

Usia: 56 tahun

Jenis kelamin: perempuan

  1. Sejak kapan mulai menanam jeruk?
    Jawab: Saya mulai menanam jeruk sekitar 8  tahun yang lalu.
  2. Jenis jeruk apa yang ditanam?
    Jawab: Saya menanam jeruk nipis dan jeruk santang madu.
  3. Mengapa memilih untuk menanam jeruk?
    Jawab: Saya memilih menanam jeruk karena buahnya banyak diminati dan dapat tumbuh dengan baik di tanah gambut yang basah.
  4. Bibit apa yang digunakan?
    Jawab: Saya menggunakan bibit jeruk unggul seperti bibit hasil grafting.
  5. Apakah perawatan pada jeruk termasuk susah?
    Jawab: Perawatan tanaman jeruk di lahan gambut agak menantang, terutama dalam pengelolaan air dan nutrisi, tetapi bisa dikelola dengan baik.
  6. Masalah apa yang dihadapi selama ini?
    Jawab: Beberapa masalah yang dihadapi termasuk masalah drainase, serangan hama seperti kutu daun, dan kadar pH tanah yang tidak seimbang.
  7. Apa pengobatan yang dilakukan jika tanaman jeruk terkena penyakit?
    Jawab: Jika tanaman jeruk terkena penyakit, saya menggunakan fungisida organik dan melakukan pemangkasan pada bagian yang terinfeksi.
  8. Kapan usia yang bagus agar jeruk siap dijual?
    Jawab: Jeruk biasanya siap dijual setelah berusia sekitar 2 hingga 4  tahun, tergantung pada perawatan dan kondisi pertumbuhannya.

IV. Kesimpulan

Dari hasil kuesioner yang dilakukan terhadap pemanfaatan lahan basah, khususnya di lahan gambut, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tanaman Pangan: Padi merupakan tanaman utama yang dibudidayakan, dengan responden menyatakan kesulitan dalam perawatan dan masalah penyakit yang sering muncul. Penggunaan bibit unggul dan pupuk standar menjadi praktik umum untuk meningkatkan hasil panen.

2. Peternakan: Ternak ayam dan itik menjadi pilihan utama di kawasan ini. Pemilik peternakan menghadapi tantangan dalam hal perawatan yang dianggap sulit dan masalah kesehatan hewan, seperti penyakit menular. Pakan yang digunakan bervariasi, dengan pemilik ternak berupaya untuk mencari solusi alami dalam pengobatan.

3. Holikultura Buah: Budidaya pisang dan jeruk menunjukkan potensi yang baik di lahan gambut. Para petani menilai bahwa tanaman pisang relatif mudah dirawat, sementara jeruk memerlukan perhatian khusus terkait pengelolaan air dan nutrisi. Meskipun ada tantangan seperti serangan hama dan penyakit, penggunaan bibit unggul dan teknik pengobatan organik menjadi strategi yang umum diterapkan.

Secara keseluruhan, lahan basah, khususnya lahan gambut, memiliki potensi besar untuk pertanian dan peternakan. Namun, tantangan dalam pengelolaan dan perawatan tanaman serta hewan tetap menjadi perhatian penting yang perlu diatasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha di kawasan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun