Mohon tunggu...
Adinda Lubna F.A.P
Adinda Lubna F.A.P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggali Potensi Lahan Basah, Kuesioner untuk Mengatahui Pemanfaatan Lahan Basah

9 Oktober 2024   19:24 Diperbarui: 9 Oktober 2024   23:08 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANAK PEMILIK KEBUN PISANG/DOKPRI

Usia: 56 tahun

Jenis kelamin: perempuan

  1. Sejak kapan mulai menanam jeruk?
    Jawab: Saya mulai menanam jeruk sekitar 8  tahun yang lalu.
  2. Jenis jeruk apa yang ditanam?
    Jawab: Saya menanam jeruk nipis dan jeruk santang madu.
  3. Mengapa memilih untuk menanam jeruk?
    Jawab: Saya memilih menanam jeruk karena buahnya banyak diminati dan dapat tumbuh dengan baik di tanah gambut yang basah.
  4. Bibit apa yang digunakan?
    Jawab: Saya menggunakan bibit jeruk unggul seperti bibit hasil grafting.
  5. Apakah perawatan pada jeruk termasuk susah?
    Jawab: Perawatan tanaman jeruk di lahan gambut agak menantang, terutama dalam pengelolaan air dan nutrisi, tetapi bisa dikelola dengan baik.
  6. Masalah apa yang dihadapi selama ini?
    Jawab: Beberapa masalah yang dihadapi termasuk masalah drainase, serangan hama seperti kutu daun, dan kadar pH tanah yang tidak seimbang.
  7. Apa pengobatan yang dilakukan jika tanaman jeruk terkena penyakit?
    Jawab: Jika tanaman jeruk terkena penyakit, saya menggunakan fungisida organik dan melakukan pemangkasan pada bagian yang terinfeksi.
  8. Kapan usia yang bagus agar jeruk siap dijual?
    Jawab: Jeruk biasanya siap dijual setelah berusia sekitar 2 hingga 4  tahun, tergantung pada perawatan dan kondisi pertumbuhannya.

IV. Kesimpulan

Dari hasil kuesioner yang dilakukan terhadap pemanfaatan lahan basah, khususnya di lahan gambut, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tanaman Pangan: Padi merupakan tanaman utama yang dibudidayakan, dengan responden menyatakan kesulitan dalam perawatan dan masalah penyakit yang sering muncul. Penggunaan bibit unggul dan pupuk standar menjadi praktik umum untuk meningkatkan hasil panen.

2. Peternakan: Ternak ayam dan itik menjadi pilihan utama di kawasan ini. Pemilik peternakan menghadapi tantangan dalam hal perawatan yang dianggap sulit dan masalah kesehatan hewan, seperti penyakit menular. Pakan yang digunakan bervariasi, dengan pemilik ternak berupaya untuk mencari solusi alami dalam pengobatan.

3. Holikultura Buah: Budidaya pisang dan jeruk menunjukkan potensi yang baik di lahan gambut. Para petani menilai bahwa tanaman pisang relatif mudah dirawat, sementara jeruk memerlukan perhatian khusus terkait pengelolaan air dan nutrisi. Meskipun ada tantangan seperti serangan hama dan penyakit, penggunaan bibit unggul dan teknik pengobatan organik menjadi strategi yang umum diterapkan.

Secara keseluruhan, lahan basah, khususnya lahan gambut, memiliki potensi besar untuk pertanian dan peternakan. Namun, tantangan dalam pengelolaan dan perawatan tanaman serta hewan tetap menjadi perhatian penting yang perlu diatasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha di kawasan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun