Istilah ini cukup aneh dan unik ya, tapi dibalik istilah ini ada sindiran kepada wibu yang terlalu fanatik sehingga untuk mengurus hidupnya sendiri aja lupa. Julukan wibu bau bawang ini pertama kali dicetuskan oleh seorang youtuber yang bernama Ericko Lim. Saat itu ia tengah menghadiri acara event cosplay, di sana ia memanggil wibu bau bawang, karena sebagian dari mereka lupa akan dirinya sendiri dan lupa untuk mandi, hal ini saking fanatiknya terhadap hal-hal yang berbau kejepangan.
Wibu tidak sama dengan otaku
Banyak orang yang menyamakan antara wibu dengan otaku. Tapi sebenarnya wibu dan otaku itu memiliki perbedaan. Otaku dalam istilah Jepang ditujukan pada seseorang yang fanatik terhadap anime saja. Sedangkan wibu adalah julukan untuk seseorang yang fanatik dengan anime tetapi juga kepada semua hal yang berhubungan dengan Jepang. Jadi jangan salah lagi ya.
Hubungan antara waifu dan wibu
Ternyata ada lagi yang namanya waifu, perbedaannya cukup tipis dengan wibu. Wibu itu biasanya seseorang yang mempunyai fantasinya sendiri, dan sangat mencintai tokoh anime terutama yang lawan jenisnya, bahkan ada yang menganggap karakter anime itu adalah pacar mereka.Â
Sedangkan waifu, itu diperuntukan kepada wibu yang sangat mendambakan karakter anime perempuan dan menganggap karakter perempuan tersebut adalah istrinya.Â
Hal ini tentu saja sangat berbahaya, karena dia bisa lupa akan dunia nyata dan lingkungannya, bahkan ia akan sulit untuk membuka diri kepada untuk berkenalan dan dekat dengan lawan jenisnya.
Menyukai sesuatu boleh, tapi jika terlalu fanatik dengan sesuatu tersebut juga sangat berbahaya, dari para wibu mungkin kita bisa mengambil hal-hal positif seperti pengenalan budaya Jepang, bahasanya, dan juga sebagaimana yang kita tahu, bahwa Jepang adalah negara yang maju akan teknologinya, attitude yang  sangat dijunjung tinggi serta berbagai hal positif lainnya, dan tidak lupa juga bisa sebagai self defense mechanism. Tapi, terlalu mencintai sehingga bukan saja lingkungan, diri sendiri pun sampai terabaikan itu bukanlah sesuatu yang baik juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H