Mohon tunggu...
Adinda FaadilahYuri
Adinda FaadilahYuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional

Saya adalah seorang invidu yang gemar menulis serta menonton film

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran World Wide Fund for Nature dalam Konservasi Spesies Badak Jawa di Indonesia

31 Juli 2023   19:05 Diperbarui: 31 Juli 2023   19:10 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badak Jawa-Galeri Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Dalam dinamika penelitian hubungan internasional, terdapat beberapa peristiwa terkini yang awalnya lebih bersifat teknis, namun kemudian berkembang menjadi agenda politik yang turut melahirkan model-model baru kerjasama internasional, dimana dalam perkembangan hubungan internasional belakangan ini. Tidak lagi hanya memperhatikan aspek hubungan antar negara yang hanya mencakup aspek politik, ekonomi, budaya dan aspek klasik lainnya, tetapi juga aspek lain seperti saling ketergantungan ekonomi, hak asasi manusia, keamanan internasional, organisasi internasional, sistem internasional dan juga lingkungan. hal-hal Salah satu isu lingkungan yang perlu diperhatikan adalah penurunan populasi dan kepunahan beberapa spesies seperti badak jawa.

World Wild Fund for Nature (WWF) adalah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah perlindungan lingkungan, penelitian dan pemulihan lingkungan. Sebelumnya dikenal sebagai World Wildlife Fund, yang masih menjadi nama resmi di Kanada dan Amerika Serikat. Selain itu, WWF juga menangani subjek spesies yang terancam punah, polusi, dan perubahan iklim. Sejak tahun 1962, WWF-Indonesia telah menyelidiki badak jawa di Ujung Kulon oleh pakar Dr. Rudolf Schenkel memulai. Penelitian tentang badak jawa saat ini sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi penting tentang pola perilaku, distribusi, migrasi, populasi, rasio jenis kelamin dan keanekaragaman genetik.

Salah satu hewan paling langka di Indonesia adalah badak. Dari tiga badak yang hidup di Asia, dua hidup di Indonesia. Dua spesies badak yang terancam punah adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorhenus sumatrensis). Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan hewan endemik unik di Indonesia yang kini terancam punah. Perburuan badak besar berhenti total pada 1990-an, tetapi pelanggaran hak hutan dan penambangan liar di sekitar taman, serta perubahan habitat, merupakan ancaman konstan. Tak heran, hewan ini masuk dalam Red List of Threatened Species International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan masuk dalam Appendix 1 yang artinya menjadi prioritas dalam upaya penyelamatannya dari kepunahan.

Upaya World Wide Fund for Nature (WWF) dalam Konservasi Populasi Badak Jawa di Indonesia

Berikut adalah beberapa program dan kegiatan yang dilakukan oleh WWF Indonesia sebagai bagian dari jaringan WWF Internasional dalam upaya konservasi Badak Jawa;

  • Program pelestarian badak

  • analisis nutrisi dan hormon Badak Jawa melalui kotoran

  • monitoring Badak Jawa

  • Disease Surveillance

  • manajemen habitat

  • penelitian tentang Badak Jawa

  • program pendampingan produksi parung Badak sebagai souvenir khas Ujung Kulon

  • program pemberdayaan masyarakat

  • ekowisata yang memperhatikan eksistensi Badak Jawa

  • pengamanan Badak

Kendala yang dihadapi World Wide Fund for Nature (WWF) dalam Upaya Konservasi Populasi Badak Jawa di Indonesia

Salah satu kendala yang dialami oleh WWF adalah video trap yang memilki kelemahan seperti;

  • Perubahan perilaku Badak Jawa dengan adanya kamera yang terpasang

  • Rentan terhadap cuaca yang tidak bersahabat dan pencurian

Selain kendala teknis, WWF juga menghadapi tantangan non teknis dalam upaya perlindungan badak jawa, yaitu kompetisi ekologis antara badak jawa dan banteng di Taman Nasional Ujung Kulon. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat yang cocok bagi badak jawa dan bison karena memenuhi kebutuhan spesies tersebut antara lain makanan, tempat tinggal, air, mineral dan tempat untuk hubungan sosial. Padahal, kualitas dan kuantitas habitat bison dan badak jawa terbatas. Berbagai temuan lapangan oleh para peneliti menunjukkan bukti persaingan antara badak Jawa dan bison. Sebuah studi menyatakan bahwa ada bukti persaingan antara banyak spesies dari tanaman hijauan yang sama, dominasi tanaman yang merugikan ketersediaan tanaman hijauan tertentu untuk badak Jawa, dan jalur terbang yang tumpang tindih.

"Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Organisasi Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.phil., LLM."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun