Dalam dinamika penelitian hubungan internasional, terdapat beberapa peristiwa terkini yang awalnya lebih bersifat teknis, namun kemudian berkembang menjadi agenda politik yang turut melahirkan model-model baru kerjasama internasional, dimana dalam perkembangan hubungan internasional belakangan ini. Tidak lagi hanya memperhatikan aspek hubungan antar negara yang hanya mencakup aspek politik, ekonomi, budaya dan aspek klasik lainnya, tetapi juga aspek lain seperti saling ketergantungan ekonomi, hak asasi manusia, keamanan internasional, organisasi internasional, sistem internasional dan juga lingkungan. hal-hal Salah satu isu lingkungan yang perlu diperhatikan adalah penurunan populasi dan kepunahan beberapa spesies seperti badak jawa.
badak jawa di Ujung Kulon oleh pakar Dr. Rudolf Schenkel memulai. Penelitian tentang badak jawa saat ini sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi penting tentang pola perilaku, distribusi, migrasi, populasi, rasio jenis kelamin dan keanekaragaman genetik.
World Wild Fund for Nature (WWF) adalah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah perlindungan lingkungan, penelitian dan pemulihan lingkungan. Sebelumnya dikenal sebagai World Wildlife Fund, yang masih menjadi nama resmi di Kanada dan Amerika Serikat. Selain itu, WWF juga menangani subjek spesies yang terancam punah, polusi, dan perubahan iklim. Sejak tahun 1962, WWF-Indonesia telah menyelidikiSalah satu hewan paling langka di Indonesia adalah badak. Dari tiga badak yang hidup di Asia, dua hidup di Indonesia. Dua spesies badak yang terancam punah adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorhenus sumatrensis). Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan hewan endemik unik di Indonesia yang kini terancam punah. Perburuan badak besar berhenti total pada 1990-an, tetapi pelanggaran hak hutan dan penambangan liar di sekitar taman, serta perubahan habitat, merupakan ancaman konstan. Tak heran, hewan ini masuk dalam Red List of Threatened Species International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan masuk dalam Appendix 1 yang artinya menjadi prioritas dalam upaya penyelamatannya dari kepunahan.
Upaya World Wide Fund for Nature (WWF) dalam Konservasi Populasi Badak Jawa di Indonesia
Berikut adalah beberapa program dan kegiatan yang dilakukan oleh WWF Indonesia sebagai bagian dari jaringan WWF Internasional dalam upaya konservasi Badak Jawa;
Program pelestarian badak
analisis nutrisi dan hormon Badak Jawa melalui kotoran
monitoring Badak Jawa
Disease Surveillance
manajemen habitat
penelitian tentang Badak Jawa
program pendampingan produksi parung Badak sebagai souvenir khas Ujung Kulon
program pemberdayaan masyarakat
ekowisata yang memperhatikan eksistensi Badak Jawa
pengamanan Badak
Kendala yang dihadapi World Wide Fund for Nature (WWF) dalam Upaya Konservasi Populasi Badak Jawa di Indonesia
Salah satu kendala yang dialami oleh WWF adalah video trap yang memilki kelemahan seperti;
Perubahan perilaku Badak Jawa dengan adanya kamera yang terpasang
Rentan terhadap cuaca yang tidak bersahabat dan pencurian
Selain kendala teknis, WWF juga menghadapi tantangan non teknis dalam upaya perlindungan badak jawa, yaitu kompetisi ekologis antara badak jawa dan banteng di Taman Nasional Ujung Kulon. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat yang cocok bagi badak jawa dan bison karena memenuhi kebutuhan spesies tersebut antara lain makanan, tempat tinggal, air, mineral dan tempat untuk hubungan sosial. Padahal, kualitas dan kuantitas habitat bison dan badak jawa terbatas. Berbagai temuan lapangan oleh para peneliti menunjukkan bukti persaingan antara badak Jawa dan bison. Sebuah studi menyatakan bahwa ada bukti persaingan antara banyak spesies dari tanaman hijauan yang sama, dominasi tanaman yang merugikan ketersediaan tanaman hijauan tertentu untuk badak Jawa, dan jalur terbang yang tumpang tindih.
"Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Organisasi Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.phil., LLM."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H