Mohon tunggu...
Adinda Fitri Aulia
Adinda Fitri Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Pendidikan Masyarakat yang berfokus pada pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Tertarik pada topik pelestarian lingkungan, pengelolaan sampah, dan inovasi pembelajaran. Berkepribadian komunikatif dan senang berbagi inspirasi melalui konten edukatif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jumlah dan Luas Kawasan Konservasi Perairan Laut : Mengamankan Masa Depan Ekositem Laut Indonesia

21 Desember 2024   13:34 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:54 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kawasan konservasi perairan (Foto: Istimewa) 

Lautan adalah rumah bagi berbagai ekosistem yang tidak hanya menjadi penopang kehidupan bagi berbagai spesies, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan manusia. Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian ekosistem laut adalah dengan menetapkan kawasan konservasi perairan laut. Kawasan ini bertujuan melindungi keanekaragaman hayati, mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, dan mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) 14, yaitu "Life Below Water" atau ekosistem laut.  

Di Indonesia, negara dengan luas laut sekitar 6,4 juta km, kawasan konservasi perairan menjadi salah satu instrumen utama untuk mencapai pengelolaan laut yang berkelanjutan. Namun, seberapa besar cakupan kawasan konservasi laut di Indonesia? Bagaimana upaya ini berdampak pada ekosistem laut?  

Kawasan Konservasi Perairan Laut Indonesia

Kawasan konservasi perairan laut adalah area yang ditetapkan untuk melindungi ekosistem, spesies, dan sumber daya laut dari ancaman kerusakan akibat aktivitas manusia. Kawasan ini biasanya memiliki regulasi khusus yang membatasi kegiatan eksploitasi, seperti penangkapan ikan, penambangan, atau pembangunan infrastruktur.  

Berdasarkan kebijakan di Indonesia, Kawasan konservasi yang dikelola oleh KKP mengacu pada Permen KP Nomor 31 Tahun 2020, terdapat tiga kategori yakni Taman, Suaka dan Kawasan Konservasi Maritim

1. Taman

Kawasan konservasi kategori taman berfungsi untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati serta sumber daya ikan. Kawasan ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu taman pesisir, taman pulau kecil, taman nasional perairan, dan taman wisata perairan. Setiap jenis taman memiliki definisi yang berbeda dan dikelola oleh instansi berbeda, tetapi tetap berada di bawah payung yang sama, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

2. Suaka 

Kawasan konservasi perairan dapat ditetapkan sebagai suaka jika memiliki keanekaragaman jenis ikan yang khas, unik, endemik, dan terancam di habitatnya, sehingga memerlukan perlindungan untuk menjaga kelestarian spesies tersebut. Oleh karena itu, kategori "suaka" digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumber daya ikan sesuai dengan Permen KP No 31 Tahun 2020.

Kategori suaka terbagi menjadi:

  • Suaka Pesisir
  • Suaka Pulau Kecil
  • Suaka Alam Perairan
  • Suaka Perikanan

3. Kawasan Konservasi Maritim

Penetapan kawasan konservasi perairan dengan kategori kawasan konservasi maritim bertujuan untuk perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan situs budaya tradisional. Fungsinya untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai warisan budaya maritim dan nilai-nilai tradisional atau kearifan lokal. 

Pembagian kategori kawasan konservasi maritim:

  • Daerah perlindungan adat dan/atau
  • Daerah perlindungan budaya maritim

Capaian Luas Kawasan Konservasi Perairan Laut  

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, luas kawasan konservasi pada 2024 telah mencapai 29,9 juta hektar (ha) atau mencangkup 9,2 persen luas laut Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan kawasan konservasi perairan dengan target luasan 32,5 juta hektar di tahun 2030. Sementara, untuk 2045, Indonesia menargetkan luas kawasan konservasi laut sebesar 97,5 juta ha atau 30 persen dari luas laut Tanah Air.

Beberapa kawasan konservasi laut yang telah ditetapkan mencakup wilayah-wilayah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti:  

  • Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara: Dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia dengan terumbu karang yang luas dan beragam spesies ikan.

  • Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara: Kawasan ini memiliki ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan mangrove yang mendukung kehidupan banyak spesies laut.

  • Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur: Selain habitat komodo, perairannya kaya akan keanekaragaman hayati laut, termasuk spesies karang dan ikan yang langka.

  • Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat: Salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, mencakup berbagai spesies ikan, koral, dan biota laut lainnya.

  • Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Papua: Wilayah ini terkenal dengan populasi hiu paus dan terumbu karang yang masih alami.

  • Kawasan Konservasi Laut Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur: Penting sebagai habitat berbagai mamalia laut, seperti paus biru dan dugong.

  • Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau: Kawasan ini memiliki keindahan bawah laut dengan berbagai spesies karang keras dan lunak.

Manfaat Kawasan Konservasi Perairan  

  1. Melindungi Keanekaragaman Hayati
    Kawasan konservasi menjadi benteng terakhir bagi spesies laut yang terancam punah, seperti penyu hijau (Chelonia mydas), hiu paus (Rhincodon typus), dan ikan napoleon (Cheilinus undulatus).

  2. Memastikan Keberlanjutan Sumber Daya Laut
    Dengan mengatur aktivitas seperti penangkapan ikan, kawasan konservasi dapat memulihkan populasi ikan yang sebelumnya menurun drastis akibat eksploitasi berlebihan.

  3. Menyerap Karbon dan Menangkal Perubahan Iklim
    Ekosistem seperti mangrove dan lamun yang dilindungi mampu menyerap karbon dalam jumlah besar, berperan sebagai solusi alami untuk mitigasi perubahan iklim.

  4. Meningkatkan Pendapatan Lokal Melalui Ekowisata
    Kawasan konservasi juga memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan, seperti yang terlihat di Raja Ampat, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia.

Aksi untuk Masa Depan Laut

Untuk memastikan efektivitas kawasan konservasi laut, beberapa langkah perlu diambil:

  • Perluasan Kawasan Konservasi Laut: Menambah dan memperkuat kawasan konservasi laut untuk melindungi ekosistem yang rentan.

  • Mengurangi Polusi Laut: Menerapkan pengelolaan sampah yang lebih baik dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

  • Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian laut dan dampak polusi.

  • Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan: Menerapkan praktik perikanan ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

  • Perlindungan Terhadap Spesies Laut: Melakukan upaya konservasi untuk spesies yang terancam punah seperti penyu dan ikan paus.

Kesimpulan

Kawasan konservasi perairan laut adalah langkah konkret dalam melindungi ekosistem laut yang vital bagi kehidupan. Dengan cakupan kawasan yang terus diperluas dan pengelolaan yang lebih baik, Indonesia dapat menjadi contoh global dalam pelestarian laut dan pencapaian SDGs 14.  

Namun, keberhasilan ini membutuhkan dukungan semua pihak. Mari bersama menjaga laut kita untuk generasi mendatang, karena laut bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga warisan berharga yang harus kita lestarikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun