Mohon tunggu...
Adinda Putri Dwi Lestari
Adinda Putri Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswi D4 Kearsipan dan Infomasi Digital Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Garam Ruqyah: Antara Kepercayaan Spiritual dan Strategi Bisnis

5 Januari 2025   11:17 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Pegaruh Sosial

 Narasi yang kuat dan testimoni dari orang lain sering kali membuat konsumen terpengaruh. Misalnya, jika seorang tokoh agama atau figur publik mendukung produk ini, masyarakat cenderung lebih percaya dan tertarik membelinya.

Komodifikasi Agama atau Inovasi Bisnis?

Fenomena ini memunculkan perdebatan: apakah garam ruqyah merupakan bentuk inovasi bisnis yang sah atau justru komodifikasi agama?

Di satu sisi, penjual memanfaatkan kebutuhan spiritual masyarakat untuk menciptakan produk yang menarik. Namun, di sisi lain, hal ini bisa dianggap mengeksploitasi kepercayaan agama demi keuntungan finansial.

Pemerintah dan masyarakat perlu lebih kritis dalam menghadapi fenomena seperti ini. Transparansi dalam pemasaran, serta edukasi mengenai pentingnya membedakan kebutuhan spiritual dengan strategi pemasaran, sangat diperlukan.

Kesimpulan

Fenomena garam ruqyah mencerminkan kompleksitas hubungan antara tradisi, spiritualitas, dan bisnis di era modern. Masyarakat perlu bijak dalam menyikapi produk semacam ini dengan mempertimbangkan rasionalitas dan bukti ilmiah, tanpa mengesampingkan kepercayaan pribadi.

Melalui diskusi yang sehat dan edukasi yang baik, kita dapat membangun masyarakat yang lebih kritis terhadap produk-produk berlabel spiritual, sekaligus menghargai nilai-nilai tradisi yang menjadi bagian dari identitas kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun