Mohon tunggu...
Adinda Anggun
Adinda Anggun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menulis Puisi Sederhana sebagai Media Ekspresi Diri untuk Anak

6 Desember 2024   10:40 Diperbarui: 6 Desember 2024   12:28 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan sastra berperan penting dalam membentuk kepribadian anak sekaligus merangsang kecerdasan emosional mereka melalui penyampaian nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya (Latuconsina, Setiaji, dan Mursalin; 2022). Salah satu bentuk karya sastra yang diajarkan dalam dunia pendidikan adalah Puisi. Puisi membantu anak memperkaya kosakata, mengembangkan kemampuan berbahasa, serta sebagai media untuk mengekspresikan emosi, imajinasi, dan ide kreatif anak. Memberikan kebebasan berekspresi serta penghargaan atas setiap usaha yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi mereka. Oleh karena itu, kemampuan menulis karya sastra seperti puisi penting untuk dikembangkan karena dapat melatih anak untuk berpikir kritis, kreatif, dan memperkuat semangat belajar (Untung et al., 2023).

Artikel ini membahas pentingnya menulis puisi sebagai media ekspresi diri untuk anak, manfaatnya dalam meningkatkan kreativitas dan literasi, langkah-langkah praktis untuk mengajarkannya, peran guru dan orang tua, serta tantangan dan solusi dalam mengajarkan puisi kepada anak.

Pentingnya Ekspresi Diri bagi Anak

Mendorong anak untuk terlibat dalam beragam aktivitas dapat membuka peluang bagi mereka untuk mengungkapkan diri, emosi, pikiran, dan ide melalui karya tulis. Dengan memberikan ruang ekspresi, anak dapat mengembangkan keterampilan motorik halus, kemampuan visual-spasial, dan rasa percaya diri, di mana kreativitas dan ekspresi diri menjadi elemen penting dalam mendukung perkembangan anak secara holistik (Kasar, 2023). Ketika anak bebas menyampaikan pikiran tanpa takut penilaian negatif, mereka lebih percaya diri, mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Selain itu, ekspresi diri membantu mereka mengenali dan mengelola emosi dengan baik, yang berdampak positif pada kesejahteraan mental.

Menulis Puisi sebagai Sarana Ekspresi Diri

Menulis merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Aktivitas ini menjadi cara untuk menyampaikan ide, perasaan, dan pengalaman melalui tulisan (Ruslan & Nasriani, 2019). Dalam proses menulis, penulis perlu mampu mengekspresikan setiap kata yang dituliskan. Menulis puisi, khususnya, melibatkan penyampaian ide, pandangan, dan emosi melalui irama, sajak, dan bahasa kiasan. Puisi memberi anak kesempatan untuk memahami keindahan bahasa sekaligus mengekspresikan diri secara bebas, bermain dengan kata, imajinasi, dan ritme tanpa tekanan aturan ketat. Proses menulis puisi menciptakan karya yang bermakna dan estetis, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa tetapi juga mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak (Fadhilatin et al., 2023).

Mengapa Memilih Puisi?

  • Sederhana dan Fleksibel

Puisi tidak memiliki batasan panjang atau format yang ketat. Anak dapat menulis satu atau dua baris untuk mengungkapkan perasaannya tanpa merasa terbebani. Misalnya, mereka bisa menulis tentang hari yang cerah, hujan yang turun, atau pengalaman yang baru saja mereka alami.

  • Melatih Keterampilan Berbahasa

Melalui puisi, anak dapat belajar menggunakan kosakata baru, memahami metafora, dan menyusun kalimat dengan struktur yang kreatif.

  • Sarana Refleksi Diri

Menulis puisi memungkinkan anak untuk merenung tentang apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Aktivitas ini membantu mereka memahami emosi mereka sendiri.

Langkah Praktis Menulis Puisi Sederhana untuk Anak

Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan menyampaikan pesan kepada orang lain melalui susunan kata yang terorganisasi dan teratur, baik secara eksplisit maupun implisit (Rambe, Ramadani, & Adella, 2023). Untuk mendorong anak menulis puisi, pendampingan yang tepat sangatlah penting. 

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk membantu anak menulis puisi sederhana:

  • Kenalkan Puisi dengan Cara Menyenangkan

Mulailah dengan membaca puisi-puisi pendek yang sesuai usia anak. Gunakan puisi dengan tema yang sering mereka jumpai, misalnya hewan, tumbuhan, keluarga, atau permainan. Diskusikan isi puisi untuk memancing minat anak.

  • Pilih Topik yang Mereka Sukai

Ajak anak memilih topik yang menarik bagi mereka, seperti hewan kesayangan, pengalaman bermain, atau makanan favorit. Topik yang akrab akan mempermudah mereka menuangkan ide.

  • Gunakan Kata-Kata Sederhana

Berikan contoh penggunaan kata-kata sederhana dan ajak anak membuat daftar kosakata terkait topik yang dipilih. Bantu mereka memahami bahwa puisi tidak harus menggunakan kata-kata sulit untuk menjadi indah.

  • Berikan Contoh Struktur Puisi

Jelaskan berbagai bentuk puisi sederhana, seperti puisi dengan dua baris (couplet) atau empat baris (quatrain).

  • Dorong Anak untuk Mengekspresikan Perasaan

Ajak anak menulis apa yang mereka rasakan atau pikirkan tentang topik tersebut. Tekankan bahwa puisi adalah media untuk mengungkapkan emosi dan ide, sehingga tidak ada jawaban yang salah.

  • Bantu dengan Pertanyaan Panduan

Berikan pertanyaan untuk memancing imajinasi anak, seperti:

Apa yang membuatmu bahagia hari ini?

Bagaimana perasaanmu saat melihat pelangi?

  • Beri Ruang untuk Berkreasi

Izinkan anak menulis bebas tanpa takut salah. Jangan terlalu banyak mengoreksi saat mereka menulis agar kreativitas mereka tidak terhambat.

  • Rayakan Karya Mereka

Baca puisi yang telah mereka buat bersama-sama, berikan pujian, dan diskusikan hal-hal menarik dalam tulisan mereka. Bila memungkinkan, pajang puisi mereka atau undang mereka untuk membacakannya di depan keluarga atau teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun