Dan sumpah, perkumpulan ayat quran, podcast guru-guru, juga randoom video tik tok yang lewat rupanya bisa magic sekali.
Perlahan merubah pandangan. Pandangan berubah perilaku jadi ikut berubah. Perilaku berubah kebiasaan jadi ikut berubah. Dan dari situ mulai adanya identitas diri yang baru.
Contoh aktualnya ya, waktu itu gue pernah punya satu hal yang gue keluhkan, ternyata keluhan itu punya puluhan jawaban untuk disyukurkan.
Maap ini agak cerita dikit, satu keluhan gue dulu adalah pernah lumayan minder sama mahasiswa yang kuliahnya di 10 top universitas  di Indonesia. Tapi, gue bilang lagi ke diri gue, its totally oke.
Dan saat ada satu keluhan itu, boom ada tujuh jawaban yang gue harus syukurkan.
Pertama, berapa banyak di luar sana yang ngga punya kesempatan untuk jadi seorang mahasiswa.
Kedua, berapa banyak orang di luar sana yang harus langsung kerja bantuin orangtua untuk ekonomi keluarga.
Ketiga, berapa banyak di luar sana yang udah siap ekonominya, tapi ngga ada seseorang yang bisa support dan motivasi untuk kuliahnya.
Keempat, berapa banyak di luar sana yang  masih punya banyak kendala baik dari budaya dan sosialnya.
Kelima, berapa banyak di luar sana yang nganggep bahwa kuliah ngga kuliah bukan sesuatu yang penting.
Keenam, berapa banyak di luar sana yang pengen kuliah tapi orangtuanya langsung nikahin dan jodohin.