Mohon tunggu...
Adinda Putri
Adinda Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Al-Quran sumber solusi, mengapa tetap diabaikan?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Muslim, tapi Rupanya Belum Paham Islam

22 Desember 2016   11:09 Diperbarui: 22 Desember 2016   11:24 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah ini sudah menjadi petunjuk untuk kita, Islam bukan hanya sekedar teori saja, namun harus diaplikasikan. Jadi keimanan kita kepada Allah menuntut kita untuk menundukkan ego kita, dengan qalbu kita yang jernih, kita menyadari kelemahan kita sebagai manusia yang tidak memiliki hak untuk membuat aturan kehidupan sendiri. Karena Allah pasti menghisab seluruh amal perbuatan kita berjalan sesuai dengan aturanNya atau tidak saat hidup di dunia.

Barangkali kita tidak menyadarinya, selama ini kita menjadi muslim namun belum mengaplikasikan seluruh ayat-ayat dari Allah SWT, menjadikan ayat konstitusi Negeri ini lebih tinggi dari ayat suci Al-Qur’an, lebih memilih hukum buatan manusia daripada menaati hukum dari Sang Pemilik Kehidupan. Tak heran, bila kondisi dunia ini semakin bengis, jauh dari fitrah manusia, dan kesenjangan semakin tinggi karena berjalan mengikuti hawa nafsu manusia.

Bila kita melihat realitas kehidupan saat ini, sangat jelas kita belum masuk ke dalam Islam Kaffah, pondasi sistem kehidupan kita saja saat ini adalah sekulerisme yang memisahkan Islam dari kehidupan masyarakat dalam urusan Negara. Sehingga hanya sebagian ayat saja yang diaplikasikan untuk urusan individu, misalnya sholat, berpuasa, berzakat, berhaji, urusan perceraian, dan urusan pemakaman yang sesuai dengan aturanNya.

Sedangkan untuk urusan yang mengatur urusan masyarakat di dalam Negara, seperti hukum dan pemerintahan, misalnya sanksi tegas yang adil untuk pelaku penista Al-Qur’an belum diaplikasikan. Untuk urusan perekonomian, pengelolaan sumber daya alam mineral dan tambang masih dikuasai swasta dan asing belum dikelola oleh Negara yang hasilnya untuk kebaikan rakyat. Selain itu, pajak yang masih menjadi sumber utama pendapatan Negara, padahal ini tidak diperbolehkan dalam Islam. Banyaknya kemiskinan, kesenjangan sosial antara kaum borjuis dan miskin papa yang semakin dalam, fasilitas umum yang serba berbayar, dan masih banyak yang lainnya.

Lalu, apakah kita akan tetap membiarkan hukum Allah tidak diterapkan secara keseluruhan?

”Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS al-Maidah: 50)

Bukan berarti ini mendiskriminasikan non muslim. Islam juga memiliki mekanisme yang mampu menjamin keadilan bagi seluruh agama, muslim maupun non muslim, Allah Maha Adil, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun