Mohon tunggu...
adinda nur azizah
adinda nur azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - dindaa

hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Permasalahan "Angkringan Jogja Kembali" di Tengah Pandemi Covid-19

10 September 2021   11:17 Diperbarui: 10 September 2021   11:22 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adinda Nur Azizah

210501110251

Manajemen

 Pada masa saat ini yaitu tepatnya di era pandemi Covid-19 pastinya     

memberikan banyak dampak. Baik dari segi sosial, ekonomi, dan sebagainya. Dampak yang ditimbulkan dari segi sosial adalah kita tidak bisa bertemu secara langsung tatap muka dengan orang lain, teman, kerabat jauh karena kita memang harus mentaati peraturan pemerintah untuk mengurangi kerumunan dan kegiatan yang tidak terlalu penting, demi mengurangi angka kasus Covid-19. 

Sedangkan dari segi ekonomi seluruh dunia yang terdampak pandemi Covid-19 ini sedang mengalami gelombang penyusutan, banyak sekali pelaku bisnis yang mengalami dampak negatif dalam pemasukan uang bahkan tidak sedikit dari mereka terpaksa harus gulung tikar karena memang sudah tidak ada pilihan lain lagi. 

Permasalahan yang cukup marak terjadi ialah menurun nya tingkat penjualan dikarenakan saat ini para konsumen sedang meminimalisir pengeluaran nya masing-masing. Banyak orang-orang yang kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran itu merupakan salah satu alasan masyarakat saat ini menerapkan prinsip hidup hemat dengan mengurangi pengeluaran. Hal itu juga memicu terjadinya persaingan yang tidak sehat dalam sektor bisnis dari segi apapun. 

Di negara Indonesia sendiri para pelaku bisnis seolah dituntut untuk terus melahirkan ide-ide kreatif yang nanti nya mampu menarik konsumen dengan sehat. Inovasi sendiri bagi pelaku bisnis adalah simbol perjuangan yang harus dijadikan sebagai visi untuk maju nya perekonomian bangsa dan negara.

Saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan hiruk pikuk permasalahan

ekonomi. Dikarenakan hal itu, bisa dipastikan bahwa akan banyak pelaku usaha yang lumpuh bahkan sampai gulung tikar ditengah-tengah masyarakat dikarenakan berkurangnya jumlah konsumen. Seperti yang kita lihat dalam berbagai media berita nusantara dan sosial media bahwasannya ekonomi negara Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja. 

Kita sendiri sebagai masyarakat Indonesia pastinya sudah menyadari akan hal itu sejak Covid-19 mulai mewabah di negara Indonesia. Berbagai macam spekulasi-spekulasi bermunculan dalam segala aspek negara terutama dalam bidang perekonomian, spekulasi tersebut terbentuk akibat banyak nya isu-isu yang bertebaran dan hal ini lah yang membuat para pelaku bisnis harus menata ulang strategi pemasaran agar terhindar dari pemikiran-pemikiran masyarakat kuno.

Di kota Malang sendiri, tepatnya di daerah Soekarno Hatta terdapat sebuah

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) angkringan yang dikenal dengan "Angkringan Jogja Kembali". Angkringan memang selalu identik dengan kota Jogja, karena hampir di setiap sudut kota nya selalu ada warung angkringan yang menyajikan menu sederhana dengan harga murah meriah bagi semua kalangan. 

Dengan memiliki banyak varian menu dan harga yang terjangkau, usaha angkringan saat ini menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khusus nya di daerah kota Malang sendiri. Kebanyakan adalah kalangan muda yang sering menjadi pelanggan di angkringan. Kebutuhan warga kota Malang khusus nya konsumen kuliner saat ini sangat membengkak dikarenakan pandemi, terlebih lagi banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat di Indonesia. Dengan ada nya usaha angkringan atau usaha mikro kecil menengah ini merupakan salah satu solusi kreatif bagi konsumen yang sedang menghemat pengeluaran dikarenakan memang harga angkringan relatif murah.

Setelah saya melakukan diskusi dan sedikit wawancara dengan salah satu

narasumber bernama bapak M Zainul Efendi yang berperan sebagai pemilik usaha Angkringan Jogja Kembali ini, saya mendapatkan cukup banyak informasi yang menarik terkait dengan usaha bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari berbagai macam permasalahan yang ada dan bagaimana solusinya. 

Usaha angkringan ini merupakan salah satu yang tentu nya cukup berdampak di masa pendemi dalam segi penjualan. Seperti yang kita tau angkringan kebanyakan buka pada malam hari, tapi memang tidak semua nya ada juga yang buka mulai dari siang. Di masa seperti ini banyak pembatasan jarak yang membuat masyarakat menjadi tidak bisa untuk melakukan aktvitas seperti biasa, tidak bisa berlama lama berkumpul sehingga pasti usaha angkringan akan mengalami penurunan konsumen.

Menu yang ada di Angkringan Jogja Kembali ini cukup beragam mulai dari

nasi bakar, nasi kucing, minuman sachet, serta berbagai macam sate seperti sate kerang dan sate telur, selain itu juga ada tempura. Semua menu di angkringan ini memiliki kisaran harga mulai dari Rp. 3000 -- Rp. 8000. Angkringan ini sudah berdiri sejak tahun 2020.

Permasalahan yang terjadi pada Angkringan Jogja Kembali semenjak masa

pandemi adalah berkurang nya pembeli apalagi semenjak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang meminimalisir akses jalan dan menutup jalan. Selama PPKM usaha mikro kecil menengah Angkringan Jogja Kembali ini terpaksa harus tutup dan pemilik angkringan menjadi tidak ada pemasukan. 

Pemilik angkringan mengatakan tidak mungkin selama PPKM ini bisa buka karena kebanyakan pembeli makan di angkringan bisa sampai berjam-jam sedangkan selama PPKM masyarakat tidak boleh untuk makan di tempat.

Selain itu, angkringan ini juga sempat berpindah tempat. Dulu nya

Angkringan Jogja Kembali berada di Tlogomas tetapi karena harga sewa nya dinaikkan pemilik usaha memilih untuk pindah dan mencari tempat sewa yang lebih murah agar tetap bisa menjalankan usaha nya. Selama masa PPKM sebenarnya pemilik usaha memiliki solusi untuk melakukan penjualannya melalui online, tetapi menurutnya kurang efektif karena memang kebanyakan pembeli makan ditempat dan nongkrong sambil menikmati wifi.

Saat ini level PPKM sudah menurun sehingga pak M Zainul Efendi

sudah mulai membuka angkringan nya kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan para pembeli pun juga tetap menjaga jarak. Walaupun pembeli tidak sebanyak dulu pemilik usaha tetap bersyukur bisa membuka kembali usaha nya dan mulai ada pemasukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun