Mohon tunggu...
adinda nur azizah
adinda nur azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - dindaa

hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Permasalahan "Angkringan Jogja Kembali" di Tengah Pandemi Covid-19

10 September 2021   11:17 Diperbarui: 10 September 2021   11:22 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kota Malang sendiri, tepatnya di daerah Soekarno Hatta terdapat sebuah

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) angkringan yang dikenal dengan "Angkringan Jogja Kembali". Angkringan memang selalu identik dengan kota Jogja, karena hampir di setiap sudut kota nya selalu ada warung angkringan yang menyajikan menu sederhana dengan harga murah meriah bagi semua kalangan. 

Dengan memiliki banyak varian menu dan harga yang terjangkau, usaha angkringan saat ini menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khusus nya di daerah kota Malang sendiri. Kebanyakan adalah kalangan muda yang sering menjadi pelanggan di angkringan. Kebutuhan warga kota Malang khusus nya konsumen kuliner saat ini sangat membengkak dikarenakan pandemi, terlebih lagi banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat di Indonesia. Dengan ada nya usaha angkringan atau usaha mikro kecil menengah ini merupakan salah satu solusi kreatif bagi konsumen yang sedang menghemat pengeluaran dikarenakan memang harga angkringan relatif murah.

Dokpri
Dokpri

Setelah saya melakukan diskusi dan sedikit wawancara dengan salah satu

narasumber bernama bapak M Zainul Efendi yang berperan sebagai pemilik usaha Angkringan Jogja Kembali ini, saya mendapatkan cukup banyak informasi yang menarik terkait dengan usaha bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari berbagai macam permasalahan yang ada dan bagaimana solusinya. 

Usaha angkringan ini merupakan salah satu yang tentu nya cukup berdampak di masa pendemi dalam segi penjualan. Seperti yang kita tau angkringan kebanyakan buka pada malam hari, tapi memang tidak semua nya ada juga yang buka mulai dari siang. Di masa seperti ini banyak pembatasan jarak yang membuat masyarakat menjadi tidak bisa untuk melakukan aktvitas seperti biasa, tidak bisa berlama lama berkumpul sehingga pasti usaha angkringan akan mengalami penurunan konsumen.

Menu yang ada di Angkringan Jogja Kembali ini cukup beragam mulai dari

nasi bakar, nasi kucing, minuman sachet, serta berbagai macam sate seperti sate kerang dan sate telur, selain itu juga ada tempura. Semua menu di angkringan ini memiliki kisaran harga mulai dari Rp. 3000 -- Rp. 8000. Angkringan ini sudah berdiri sejak tahun 2020.

Permasalahan yang terjadi pada Angkringan Jogja Kembali semenjak masa

pandemi adalah berkurang nya pembeli apalagi semenjak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang meminimalisir akses jalan dan menutup jalan. Selama PPKM usaha mikro kecil menengah Angkringan Jogja Kembali ini terpaksa harus tutup dan pemilik angkringan menjadi tidak ada pemasukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun