Mohon tunggu...
Dr. Adin Bondar Pasaribu
Dr. Adin Bondar Pasaribu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Bekerja sebagai Pustakawan pada Perpustakaan Nasional RI

Lahir di desa Sorkam Barat Tapanuli Tengah SUmatera Utara. Sarjana dan Magister Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNPAD dan Doktoral Ilmu Manajemen SDM UNJ. Berperan aktif menulis diberbagai media nasional. Penghargaan: - 2001 :Juara I (pertama) Lomba Penulisan Abstrak Artikel Majalah Perpustakaan diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI. - 2003 : Finalis Pemilihan Raja dan Ratu Baca-Tulis tahun 2003 - 2004 : Juara I (pertama) Sayembara Artikel Jamsostek Kategori Birokrat/Pemerintah tahun 2004 diselenggarakan oleh PT. JAMSOSTEK (persero) - 2004 : Juara I (pertama) Lomba Penulisan Ilmiah tentang Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Departemen Sosial RI - 2005 : 10 Finalis terbaik Lomba Imovation 2005 Kemenristek 2005.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indikator Urusan Pemerintah Bidang Perpustakaan

27 Mei 2022   16:08 Diperbarui: 27 Mei 2022   16:10 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpustakaan Nasional dalam usianya ke-42. Patut kita berikan apresiasi bahwa telah banyak capaian yang telah ditorehkan dalam perkembangan perpustakaan di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan melalui budaya gemar membaca  dan literasi. Bersama dengan stakeholders lainnya dengan konsep kolaborasi dan kerjasama, maka kepustakawan Indonesia telah sejajar dengan profesi lainnya baik dari aspek:

  1. Kerangka regulasi (UU No. 43/2007 tentang Perpustakaan, (UU No. 3 Tahun 2018 tentang SSKCKR), UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah; Permendagri 18/2020; Permendagri No. 27/2021 tentang Penyusunan APBD, dll.
  2. Kerangka pendanaan semakin meningkat (APBN termasuk DAK Fisik Subbidang Perpustakaan, APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota)
  3. Penguatan profesi pustakawan (sebagai jabatan fungsional dengan adanya tunjangan fungsional pustakawan sebanyak 4.000 orang dan tenaga pengelola 14.316.
  4. Kelembagaan perpustakaan. Terbentuk 34 Dinas Perpustakaan Provinsi dan 419 Dinas Kabupaten/Kota. Dan data kelembagaan Perpustakaan yang terbentuk sebanyak 164.610 perpustakaan, menghantar Indonesia menjadi negara nomor 2 terbanyak perpustakaan setelah negara India. Namun, PR kita masih besar yaitu bagaimana melakukan afirmasi dan akselerasi untuk peningkatan mutu sebab baru 11.484 perpustakaan (6,9 %) sesuai dengan standar nasional.
  5. Penguatan insitusi sosial pengerak literasi. (Terbentuk Duta Baca Indonesia, 155 Bunda Literasi, 16.000 aktivis/pengerak literasi tersebar di seluruh tanah air.

Pemerintah terus berupaya untuk membangun kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat kita. Sebagaiamana visi Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2020-2024 yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkpribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi. Hal ini senada juga dengan salah satu sasaran Pembangunan Perpustakaan Nasional RI 2020-2024 yang sesuai dengan RPJMN 2020-2024, yakni penguatan budaya literasi, inovasi dan kreatifitas dengan pemanfaatan perpustakaan bagi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat dengan sasaran strategis pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca.

Capaian indikator kinerja kunci urusan perpustakaan selama tiga tahun belakangan ini terus mengalami peningkatan, walaupun ada beberapa daerah yang masih dalam kategori rendah.

Pertama, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) -- adalah ukuran terhadap perbaikan infrasruktur dan akses kegemaran membaca dan literasi berupa rasio buku, tenaga, perpustakaan berSNP, sosialisasi, keterlibatan masyarakat dan pengunjung dan anggota. Tahun 2020 sebesar 12,93 meningkat tahun 2021 sebesar 13,54.

Kedua, Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan. Tahun 2019 sebesar 53,84, meningkat tahun 2020 menjadi 55,74 meningkat tahun 2021, sebesar 59.52 (kategori sedang).

Salah satu faktor peningkatan tersebut adalah kebijakan dan strategi Perpustakaan Nasional melalui berbagai inovasi layanan (iPusnas, IOS, eResources, Kastara, Coronapedia, Pocadi, MPKDigital, Bantuan Buku 3T, RS, Ponpes dan Lembaga keagaman lainnya, Motor Perpustakaan Keliling, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial serta penguatan peran sisi hulu yaitu mendorong penguatan peran eksekutif, legislative, TNI/Polri, penulis, penerbit, penerjemah, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun