Mohon tunggu...
Adimas Rizqon
Adimas Rizqon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mulailah, Bacalah, Tulislah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyerangan MUI dan Fenomena Nabi Palsu di Indonesia

12 Mei 2023   08:45 Diperbarui: 12 Mei 2023   08:56 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu telah terjadi penyerangan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terletak di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Kejadian ini terjadi beberapa waktu yang lalu yaitu tepatnya Selasa 02 Mei 2023. Pelaku dari penyerangan tersebut adalah Musthofa (60).

Kronologi kejadian tersebut diawali dengan pelaku yang ingin bertemu dengan pimpinan MUI di tempat resepsionis, tapi ketika petugas resepsionis ingin menemui pimpinan malah terjadi penembakan yang diduga menggunakan air gun. Akibat dari kejadian tersebut terjadi beberapa kerusakan di gedung MUI. Kemudian pelaku sendiri setelah kejadian tersebut meninggal dunia yang disebabkan karena serangan jantung.

Menteri Agama RI Bapak Yaqut Cholis Qaumas mengungkapkan bahwasanya pelaku salah belajar agama atau salah memahami agama, sehingga pelaku mengaku dirinya wakil nabi. Kemudian Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi pun menghimbau masyarakat untuk belajar agama kepada ulama, kyai atau guru yang memiliki keilmuan agama yang tinggi serta bersanad (silsilah keilmuan yang bersambung sampai kepada Rasulullah SAW).

Disinilah peran guru sangat begitu vital, dimana ketika belajar tanpa seorang guru bisa mengakibatkan salahnya pemahaman terhadap ilmu yang dipelajari, seperti pelaku penyerangan gedung MUI tersebut yang sampai-sampai mengaku wakil nabi.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW juga ada seorang nabi palsu yang salah satunya bernama Musailamah Al-Kadzab. Seorang yang dikenal pandai berbicara, mahir dalam menarik simpati orang lain, dan memiliki pengaruh besar di kalangan Bani Hanifah. Musailamah sendiri memiliki pengikut bahkan sampai puluhan ribu. Kemudian dengan pengakuan dirinya sebagai nabi palsu, Musailamah sampai membuat karya sastra yang ditujukan untuk menanadingi Al-Quran, namun karya-karya yang telah dibuat dinilai receh karena terlalu mengada-ngada, tetapi tetap ada saja yang masih mempercayainya.

Fenomena nabi palsu tidak hanya ada pada zaman Rasulullah SAW saja, di Indonesia pun selain pelaku penyerangan gedung MUI (Musthofa) sebelumnya pernah ada seseorang yang mengaku dirinya sebagai utusan Allah atau nabi, padahal seperti yang kita tahu dalam Al-Quran surat Al Ahzab ayat 40 disebutkan bahwasanya Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi.

Berikut beberapa nabi palsu yang ada di Indonesia:

1.Lia Aminuddin/Lia Eden

Perempuan kelahiran Surabaya, 21 Agustus 1947 ini adalah seseorang yang mengaku dirinya sebagai nabi, rasul, dan imam mahdi. Ia adalah seseorang yang paling populer di Indonesia yang mengaku dirinya sebagai nabi. Dirinya mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru.

Lia Eden juga mendirikan sebuah jemaat yang bernama Salamullah. Dirinya pernah meramalkan mengenai hari kiamat yang mengundang reaksi dari beberapa orang atau golongan, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI pada akhirnya memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada tahun 1997. Lia Eden juga pernah dipenjara dua kali yaitu pada tahun 2006 dan 2008 yang dianggap terbukti menodai agama, melakukan perbuatan tak menyenangkan, dan menyebarkan kebencian.

Lia Eden meninggal pada 9 April 2021 yang lalu yang dimungkinkan karena terkena stroke kembali karena sebelumnya pernah mengalami stroke pada tahun 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun