Mohon tunggu...
Adilla Zahra Putri
Adilla Zahra Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Prinsip Komunikasi Islam Qaulan Sadidan dan Qaulan Ma'rufa dalam Kehidupan Sosial Media

13 Juli 2023   09:48 Diperbarui: 13 Juli 2023   09:51 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosial media pada saat ini menjadi second life atau kehidupan kedua bagi sebagian masyarakat. Setiap orang setidaknya memiliki satu akun media sosial di dalam smarthphone miliknya. Fenomena second life of media sosial sudah lazim dan menjadi hal yang biasa bagi masyarakat khususnya pengguna media sosial. Tidak hanya sekedar mencari hiburan saja, namun sosial media pada zaman sekarang dapat menjadi sumber kehidupan bagi sebagian orang. Sebagian dari mereka menjadikan media sosial sebagai wadah atau tempat untuk mencari nafkah seperti berjualan yang menjadikan media sosial sebagai alat untuk promosi dan berkomunikasi dengan para pelanggan di dunia maya.

Ada banyak penelitian yang membahas mengapa media sosial dapat menjadi kehidupan kedua bagi masyarakat pada zaman sekarang. Berinteraksi di media sosial meskipun dengan orang yang tidak dikenal dapat terjalin dengan menyenangkan tanpa perlu mengetahui latar belakang kehidupan satu sama lain. Di dalam media sosial para pengguna dapat dengan bebas berekspresi menunjukan suasana hati yang sedang dirasakannya. Ketika sedang sedih kita dapat membagikan kebahagiaan kita melalui unggahan status maupun gambar, begitu juga ketika kita sedang merasakan kesedihan, para pengguna yang lain dapat merasakan kesedihan yang sama dengan kita melalui unggahan yang kita posting di media sosial.

Namun, meskipun media sosial memiliki sisi positif yang dapat membuat para pengguna merasa terhibur, ternyata belum semua pengguna media sosial bijak dalam memanfaatkan media sosial yang dimilikinya. Meskipun media sosial bersifat bebas dan tidak terikat suatu aturan, tetapi para pengguna harus tetap menerapkan etika komunikasi dalam bermain sosial media, salah satunya adalah menghindari menyebarkan atau memberikan berita dan informasi yang tidak valid kebenarannya atau hoaks.

Salah satu dampak negatif dari media sosial adalah penyebaran informasi yang belum terbukti kebenarannya. Sebagai umat muslim, kita harus memanfaatkan sosial media dengan tetap mengikuti prinsip-prinsip komunikasi yang ada dalam Islam. Qaulan Sadida adalah salah satu prinsip komunikasi Islam yang mempunyai arti perkataan yang benar.

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,"

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70)

Qaulan Sadida menurut arti dari surat di atas yaitu suatu pembicaraan, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi materi, isi, pesan khususnya dalam media sosial.

Di dalam Islam jelas sudah bahwa Allah SWT melarang umatnya untuk melakukan perbuatan bohong atau dusta. Fenomena media sosial sebagai kehidupan kedua tidak hanya memberikan dampak yang baik, tetapi juga memberikan dampak yang perlu untuk kita waspadai. Informasi-informasi di dalam media sosial belum tentu semuanya adalah informasi yang benar, kita sebagai pengguna penting untuk mengkonfirmasi apakah sebuah pesan terbukti kebenarannya dan tidak asal membagikan sebuah pesan yang belum tentu benar.

Contoh nyata yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar tentang penyebaran berita palsu atau hoaks yang terjadi kepada keluarga atau tetangga sekitar kita. Sebagai generasi Z yang sudah lebih maju dalam teknologi, penting bagi kita untuk membantu mengedukasi orang terdekat tentang etika dalam bermain sosial media di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, sebagai pengguna media sosial yang menerapkan prinsip komunikasi Qaulan Sadida, hal yang harus dilakukan oleh kita adalah menjadikan sosial media sebagai wadah yang bermanfaat bagi sesama pengguna. Kita boleh membagikan bagaimana perasaan hati kita pada saat itu, namun selain itu kita juga harus memberikan informasi-informasi bermanfaat yang dapat berguna untuk para pengguna media sosial lainnya.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa selain sebagai hiburan, media sosial dikatakan sebagai kehidupan kedua adalah kegunaan media sosial yang menjadi jalan bagi sebagian pengguna untuk mencari nafkah. Namun, terdapat sisi negatif dari berjualan secara online seperti kasus penipuan baik yang dilakukan oleh penjual maupun oleh pembeli. Tidak sedikit penjual nakal yang berkeliaran di media sosial menawarkan barang-barang lalu menipu para pembelinya, maupun sebaliknya yaitu pembeli yang menipu penjual seperti mengirimkan bukti transfer palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun