Mohon tunggu...
Adillah Fahma Putri
Adillah Fahma Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030055

Hallo saya Adillah Fahma Putri mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Saya membuat blog ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik. Semoga tulisan yang saya buat dapat disukai teman-teman semua dan bermanfaat tanpa merugikan orang lain. Have a nice day for you guys and enjoy with my blog ^ ^

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Isu "Bullying" di Kalangan Artis Korea, Apa Dampak bagi 'Si Korban' dan 'Si Pelaku'?

2 Maret 2021   18:45 Diperbarui: 2 Maret 2021   19:05 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Freepik

Akhir-akhir ini dunia hiburan Korea tengah dikejutkan dengan isu "Bullying" yang menimpa para artis mereka. Hal ini tentunya menjadi topik hangat di kalangan kpopers serta penggemar drama korea hampir di seluruh dunia.

Netizen beramai-ramai mencari kebenaran dari isu tersebut, mulai dari isu konspirasi yang menyertai hingga masa lalu para artis yang mulai terungkap. Banyak yang menyayangkan hal ini terjadi karena para artis yang tersandung sedang dipuncak popularitasnya. Agency yang menaungi tentunya tidak diam saja, mereka berusaha mencari kebenaran apakah artis yang mereka naungi terlibat dalam kasus ini atau hanya rumor belaka.

Namun kita tidak dapat menutup mata bahwa kasus Bullying adalah kasus besar yang memerlukan banyak perhatian. Kasus ini tentunya melibatkan 'si korban' dan 'si pelaku' yang mana hal ini memberikan dampak yang begitu besar bagi keduanya. 

Sebelum itu kita sebaiknya mengetahui dengan benar apa itu Bullying dan dampak apa yang terjadi jika hal ini terus terjadi, terutama bagi korban dan pelaku.

Lets check this out!

Bullying atau bully menurut kbbi adalah ancaman dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Selain itu menurut laman resmi Bullying.co.uk, bullying adalah perilaku yang ditujukan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental. Hal ini dipengaruhi oleh penyebab bagaimana muncul sebutan sebagai pihak yang kuat dan pihak yang lemah. Dimana pihak yang lemah seringkali dianggap tidak setara oleh pihak yang kuat. 

Perilaku ini tentunya bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, namun saya menyoroti kasus bullying yang masih terjadi di lingkungan sekolah terutama oleh para pelajar. Padahal seharusnya mereka mendapatkan perlindungan yang besar oleh guru dan instansi yang menaunginya.

Bullying yang biasanya dilakukan seperti, penindasan secara fisik, mental, seksual, melalui media sosial serta berupa tindakan pengucilan. Dari sudut pandang korban hal tersebut tentunya sangat menyakitkan dan memberikan trauma besar bagi mereka. 

Kemudian dari sudut pandang pelaku sendiri hal tersebut tentunya terjadi karena beberapa hal yang memicu mereka untuk melakukan tindakan tersebut. Mulai dari pelaku dulunya adalah korban yang ingin membalaskan rasa sakitnya kepada orang lain, lingkungan keluarga yang sering melakukan kekerasan hingga circle pertemanan yang buruk sehingga mereka ikut-ikutan melakukan tindakan tersebut.

pinterest.com/TheBullyShield
pinterest.com/TheBullyShield

Nah, apa saja sih dampak yang dialami oleh korban dan pelaku ?

Adanya isu bullying ini pastinya membawa dampak yang sangat besar, tidak hanya untuk korban namun pelaku. Untuk korban sendiri kasus ini menjadi kasus yang cukup sensitif untuk dibahas, karena akan menimbulkan trauma yang cukup besar untuk mereka. Dimana dalam kasus ini menyoroti artis/public figure yang wara-wiri tampil dilayar kaca. 

Di lansir dari akun instagram pancafe para korban beranggapan bahwa ketika melihat pem-bully mereka tampil dilayar kaca mereka akan merasa marah dan kecewa karena mereka harus menanggung trauma bertahun-tahun namun para pelaku mengalami kehidupan yang sukses tanpa memikirkan tindakan yang pernah mereka lakukan.

Selain itu dampak lainnya adalah kesehatan mental yang semakin menurun, para korban bisa saja mengalami depresi yang jika dibiarkan dapat menyebabkan pemikiran untuk bunuh diri. Melihat isu ini menjadi besar tentunya memberikan dampak yang baik untuk korban, mereka akan memiliki keberanian untuk speak up kepada orang lain bahwa dirinya tengah di-bully. Karena semakin banyak kasus bullying yang terungkap maka ke depannya dalam mencegah tindakan tersebut akan semakin mudah dilakukan.

Selain itu kasus bullying ini juga berdampak pada para pelaku. Kita memang tidak dapat menutup mata bahwa perilaku mereka itu salah dan tidak dapat dibenarkan sekalipun mereka public figure yang memiliki penggemar yang banyak. Mencuatnya kasus ini tentunya akan membuat mereka para pelaku sadar akan perbuatan yang mereka lakukan dimasa lalu. 

Di Korea sendiri kasus ini menjadi perhatian yang besar karena beberapa artis yang tersandung pun menghentikan aktifitasnya sebagai artis untuk sementara waktu, dimana mereka kemudian merefleksikan segala kesalahan yang sengaja ataupun tidak sengaja mereka lakukan hingga menyakiti orang lain.

 Di lansir dari pancafe agency yang menaungi para artis berusaha untuk menemukan fakta mengenai apa yang sedang terjadi pada artis mereka. Mereka juga berusaha menemui korban yang bersangkutan agar kasus yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya campur tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Melihat kasus yang dialami para artis Korea ini, tentunya kita tidak dapat menutup mata bahwa tidak semua artis pernah bersinggungan dengan yang namanya bullying. 

Kadangkala para artis pun mengalami hal yang serupa, mereka dituntut untuk selalu tampil sempurna yang pada kenyataannya mereka pun pasti pernah melakukan kesahalan karena mereka juga manusia. Beberapa tahun yang lalu pun beberapa artis melakukan tindakan bunuh diri yang disebabkan salah satunya karena tindakan bullying di media sosial.  

Menurut laman kpai.go.id, tercatat dalam kurun waktu 9 tahun dari 2011 -- 2019 ada sekitar 2.473 laporan terhadap kasus bullying  baik dalam dunia pendidikan maupun sosial media. 

Walaupun di tahun 2020 ini terjadi pandemi covid-19 dan menyebabkan sekolah serta instansi-instansi harus melakukan daring untuk beraktifitas, namun kasus bullying masih terus terjadi terutama di media sosial. Secara tidak langsung ketika ber-media sosial kita bisa saja menjadi pelaku bullying tersebut. Dimana ketika meng-upload atau memberikan komentar dimedia sosial orang lain kita menyinggung ataupun menulis kata yang tidak baik.

Untuk itu jadilah teman, sahabat, keluarga, kenalan, serta teman media sosial yang baik. Karena sekarang ini tidak hanya 'mulutmu harimaumu' namun juga 'jarimu harimaumu.' Bertutur kata lah yang sopan dan baik agar orang-orang di sekitar kita nyaman dengan kita. 

Selalu ingat bahwa ketika kita tidak suka orang lain berkata tidak baik kepada kita maka kita pun tidak boleh melakukannya pada orang lain. Sayangi diri kita, keluarga serta orang lain. Say no to Bully! Stop to Bully!

Thank You 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun