Renjana pun memutuskan untuk sarapan ke bawah. Ternyata sudah ada sepiring nasi goreng yang siap untuk dimakan. Tanpa pikir panjang Renjana langsung memakan nasi goreng itu.
Beres makan Renjana merasa jenuh dan ingin menonton TV, Renjana pun pergi ke ruang TV. Saat sampai di ruang TV Renjana melihat fotonya berserakan mulai dari foto saat dia kecil dan sampai sebesar sekarang, foto-foto itu mengarah ke kamar Ayahnya. Karena penasaran Renjana pun mengikuti foto itu.
Dibacanya huruf-huruf yang tertulis di dinding itu dengan seksama, "Selamat Ulang Tahun Renjana."
Renjana bingung, apa benar ini semua Ayah yang melakukannya? Karena selama 16 tahun Ayahnya tidak pernah ingat Ulang Tahun Renjana.
Tiba-tiba ayahnya keluar dari pintu kamar.
"Selamat Ulang Tahun Renjana." Ucap farhan sambil memeluk renjana
"Ayah?"Â Renjana sangat kaget dan bingung dengan semua ini, apakah ini mimpi?Â
"Maafkan Ayah, kalau Ayah terlalu cuek dan jahat sama kamu sayang, apa belum terlambat buat Ayah minta maaf dan memulai semuanya dari awal?"
Tangisan Renjana pun pecah, karena baru kali ini Renjana mendapat pelukan hangat Ayahnya, ternyata secuek dan sejahat Ayahnya kepada dia, Ayahnya mempunyai pelukan yang hangat dan nyaman.
"Kenapa baru sekarang yah? Renjana butuh Ayah dari Renjana kecil, kenapa baru sekarang, disaat Renjana sudah menganggap Ayah jahat." Renjana pun melepaskan pelukan Ayahnya
"Maafkan Ayah Renjana, Ayah tau sekarang terlalu terlambat buat Ayah minta maaf, maaf Ayah tidak ada disaat kamu butuh Ayah, maaf karena Ayah selalu menyalahkan kamu atas kepergian orang yang Ayah sayang, tapi Ayah mohon biarkan Ayah memperbaiki semua ini, Ayah mau memulai semuanya dari awal, Ayah mau jadi Ayah yang baik untuk kamu Renjana."