Mohon tunggu...
slamet riyadi
slamet riyadi Mohon Tunggu... -

Penulis dan konsultan marketingbeneran.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, Bagaimana Mengalahkannya!

7 September 2016   09:31 Diperbarui: 7 September 2016   16:27 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaannya apakah lawan2 politiknya tidak menjanjikan hal yang sama, pasti !. Tapi Duterte dengan gaya kontroversnya ternyata lebih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Philipina, kenapa ?. Karena Hot Button masyarakat Philipina adalah masalah kriminal dan narkoba dan Duterte tepat memijit tombol itu. Dia punya reputasi tentang hal ini, Itulah mengapa masyarakat Philipina mempercayainya.

Donald Trump sosok flamboyant, arogan, sinis, penuh kontroversi. Dalam kampanyenya untuk menjadi calon dari partai Republik, apa janjinya “ Jika terpilih jadi presiden Amerika Serikat saya akan membuat tembok perbatasan tinggi dengan Meksiko. Karena mereka mengirimkan masalah. Orang-orang Meksiko bawa obat-obatan, mereka bawa kriminal. Mereka pemerkosa, meski saya berasumsi, ada orang baik juga,”. Hal ini membuat warga keturunan Meksiko marah, Negara Meksiko geram bahkan perusahaan-perusahaan yang ada hubungannya dengan orang-orang keturunan Meksiko dan Negara Meksiko memutuskan kontraknya dengan Donald Trump.

Donal Trump juga akan melarang seluruh Muslim, baik itu pencari suaka, turis bahkan Amerika-Muslim yang sedang di luar negeri untuk masuk ke AS. Dunia gempar, banyak pemimpin-pemimpin negara didunia yang mengecamnya. Menyamakannya dengan Hitler , melarangnya untuk pergi ke suatu Negara. Dengan gayanya yang sinis Donald Trump bergeming.

Pernah pembawa acara Fox Megyn Kelly meminta pertanggungjawaban Trump yang menghina tentang wanita. “Anda sudah memanggil wanita yang Anda tidak sukai dengan julukan babi gemuk, anjing, dan hewan menjijikkan. Apakah perilaku semacam itu mencerminkan temperamen seorang pria yang harus dipilih sebagai presiden”. Dengan gaya cueknya dia seolah tidak mendengar pertanyaan itu. Tetapi besoknya kepada Don Lemon wartawan CNN Trump bilang “Dia mulai menanyakan segala macam pertanyaan konyol, Anda bisa melihat ada darah yang keluar dari matanya, darah yang keluar dari dia … dari mana pun.” dia ingin mengatakan bahwa Kelly sedang mensturasi sehingga ngaco, …he he !.

Atas perilakunya ini Jeb Bush Walikota St. Petersburg, Florida, AS, saingan Trump dalam pemilihan calon presiden dari partai republik, menyebut Trump tidak waras “Trump dilarang masuk St Petersburg, sampai kita semua mengerti bahaya yang ditimbulkan semua “. Partai Republik ketar ketir terhadap sepak terjang Trump. Bahkan petinggi Grand Old Party (GOP), nama lain Partai Republik membuat memo rahasia kepada seluruh staf senior serta calon kandidat lain untuk berhati-hati, bahkan jangan sampai terprovokasi olehnya.

Dengan tagline kampanyenya “Make America Great Again”. Donald Trump terus menebar kontroversi dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos, angkuh tanpa mengindahkan orang lain. Yang kadang tidak masuk nalar, Dia menyebut Hilarry sebagai Iblis, pendiri ISIS. Mengejek ibu prajurit yang gugur di medan perang, padal dia warga GS (Gold Star) yang sangat dihormati di USA.

Tetapi hasilnya Trump terpilih menjadi kandidat Presiden AS dari partai Republik, Mengapa ?
Pertanyaannya apakah dia nanti akan terpilih menjadi presiden USA mengalahkan Hillari Partai Demokrat. Sejarah nanti yang akan membuktikannya (November 2016). Apakah Trump dengan issue keamanan, terror dan mimpi untuk “Makes America Great Again” lebih dipercaya dibanding Hillary yang ingin meneruskan cerita sukses Obama dengan tagline “Stronger Together”.

Trump cuek dan angkuh “ya”. Tapi mengapa sekarang dia begitu rasialis, padahal puluhan tahun dia bergaul dengan imigran dari meksiko atau dengan orang muslim. Mungkin teman, karyawan, tetangga bahkan banyak perusahaan Trump tumbuh di Meksiko atau di Negara yang mayoritas penduduknya muslim.

Duterte sangat keras kepada pelaku kejahatan ketika menjabat walikota Davao “Ya”, tetapi sekarang dia mencalonkan diri menjadi presiden Philipina. Dia tetap tidak perduli HAM bahkan menantang dan mengejek gereja dengan sinis, mengapa ?

Betul! karena itu kegalauan atau suara bathin masyarakat yang sebenarnya. Itu Hot Button yang sekarang mengganggu pikiran sebagian besar masyarakat. Bahkan sudah menimbulkan ketakutan.

Jika dulu Amerika dan Barat leluasa menghadapi musuh “teroris” nya di tempat mereka berada. Rakyat Amerika tidak perduli berapa korban jiwa melayang sia-sia termasuk berapa nyawa anak-anak dan perempuan yang meninggal akibat perang di Palestina, Irak dan di daerah Timur Tengah lainnya. Sekarang teroris berhasil masuk melalui “terror” dihalaman rumah mereka sendiri. Puncaknya ketika serangan 9/11 dan setelah itu terror terus berlangsung di beberapa tempat di kehidupan keseharian mereka, membayangi terus dimana saja mereka berada. Masyarakat Amerika dan Barat sekarang benar-benar ketakutan terhadap teror dan keamanan mereka. Inilah Hot Button mereka dan Trump dengan cerdik memijit tombol ini dengan penuh emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun