Para penenantang Ahok harus bisa merumuskan masalah yang dirasakan masyarakat Jakarta dalam 1 ide. Ini tidak mudah. Masalah Jakarta masih tidak jauh berbeda ketika Djokowi Ahok maju yaitu korupsi, banjir, macet, pelayanan biroksasi yang kurang professional. Meskipun belum berhasil tetapi masyarakat melihat kerja Ahok di 4 masalah utama tersebut menunjukkan perubahan kearah positif. Itu yang tergambar dalam penelitian Charta Politica terakhir bahwa masyarakat Jakarta 82,8 % merasa puas dengan kinerja Ahok.
“Ini Hanura ke Ahok lagi, pusing deh! Kalau PDIP ke Ahok lagi, sudah enggak usah ada yang nyalon lagi deh“ kata Adyaksa Dault. Ini menunjukkan keputusasaan Adyaksa melawan Ahok. Padahal waktu masih panjang. Sebelum peluit berbunyi seperti di sepakbola atau selama waktu pencoblosan belum ditutup segala kemungkinan bisa terjadi. Ingat yang menentukan bukan elit partai tetapi rakyat Jakarta.
Dari sekarang sampai pencoblosan berakhir masih akan banyak peristiwa terjadi. Jika Tim dan penantang Ahok jeli dan cerdik memanfaatkan setiap peristiwa yang muncul atau dimunculkan untuk menaikkan citra calon dan mendegradasi Ahok, maka ceritanya bisa menjadi lain, apalagi jika Ahok membuat blunder.
“It’s the politic, stupid !” sehingga segala kemungkinan bisa terjadi. Jika Ahok, Teman Ahok dan tim lengah atau merasa sudah menang. Maka sejarah baru akan tercipta. Ahok kalah!
Slamet Riyadi adalah Founder & CEO The MarkBen Consulting. Orang pertama yang memperkenalkan Novelty sebagai Strategi Marketing. Untuk mengundang atau berkonsultasi bisa dihubungi di 082112241246.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H