Mohon tunggu...
Adika Prawiradilaga
Adika Prawiradilaga Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Hobi saya sholat 5 waktu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadi Santri untuk Tiga Hari

21 November 2024   22:03 Diperbarui: 21 November 2024   22:44 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan bersama di hari terakhir juga memperlihatkan bagaimana nilai kebersamaan dan toleransi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami semua, baik teman-teman ekskursi maupun para santri, saling membantu dan mendukung satu sama lain. Tidak ada lagi batasan antara kami meskipun datang dari latar belakang yang berbeda. 

Kami semua berada di sana sebagai satu kesatuan, saling berbagi kebahagiaan dan pengalaman. Saya merasa sangat dihargai dan diterima di tengah-tengah mereka, dan hal ini membuat saya semakin yakin bahwa dunia ini jauh lebih indah ketika kita belajar untuk menerima perbedaan dengan hati yang lapang.

Pengalaman di Pesantren Bismillah mengajarkan saya bahwa hidup ini penuh dengan perbedaan, dan justru dari perbedaan itulah kita bisa belajar banyak hal. Sebagaimana pepatah yang mengatakan, "Persahabatan bukanlah tentang siapa yang lebih baik, tapi tentang bagaimana kita menerima dan memahami satu sama lain." Pesan ini saya rasakan sangat dalam selama berada di sana. 

Saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka, lebih sabar dalam menghadapi perbedaan, dan lebih bijaksana dalam menjalin hubungan dengan siapa pun, tidak peduli latar belakang mereka. Di Pesantren Bismillah, saya menemukan bahwa hidup dalam kebersamaan, saling menghargai, dan saling memahami adalah kunci untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan.

Setelah kembali dari Pesantren Bismillah, saya merasa bahwa pandangan saya tentang dunia telah berubah. Saya menjadi lebih terbuka terhadap keberagaman, lebih menghargai orang lain, dan lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan. 

Pengalaman ini membuka mata saya untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas, bahwa setiap orang memiliki nilai yang berharga, dan perbedaan bukanlah pemisah, melainkan jembatan yang menghubungkan kita untuk saling belajar dan tumbuh bersama.

 Saya merasa sangat bersyukur bisa mengikuti ekskursi ini, karena selain mendapatkan pengalaman spiritual, saya juga mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berarti tentang pentingnya toleransi, kebersamaan, dan persahabatan yang sejati.

Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan diri saya dan orang lain bahwa perbedaan adalah anugerah yang harus disyukuri, dan melalui perbedaanlah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Di Pesantren Bismillah, saya belajar bahwa kehidupan yang damai dan harmonis hanya bisa tercipta apabila kita saling menghargai dan menerima perbedaan, serta menjaga kebersamaan dalam setiap langkah hidup kita.

hari terakhir bersama para santri/dokpri
hari terakhir bersama para santri/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun