"Persahabatan bukanlah tentang siapa yang lebih baik, tapi tentang bagaimana kita menerima dan memahami satu sama lain." Kalimat ini menggambarkan dengan sempurna pengalaman saya selama mengikuti ekskursi ke Pesantren Bismillah. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang arti penting toleransi dan bagaimana menghargai perbedaan. Pada awalnya, saya merasa sedikit cemas karena ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi pesantren.
 Saya sempat membayangkan kehidupan di pesantren yang terkesan sangat keras dan penuh disiplin. Namun, kenyataan yang saya alami justru jauh berbeda. Di Pesantren Bismillah, saya menemukan suasana yang damai dan penuh keharmonisan, di mana perbedaan-perbedaan justru menjadi kekuatan yang mempererat hubungan antar sesama.
Pesantren Bismillah adalah tempat yang sangat kaya akan keberagaman. Santri-santri di sana berasal dari berbagai latar belakang budaya, suku, dan agama. Meskipun berasal dari perbedaan yang sangat jelas, mereka bisa hidup berdampingan dengan damai, saling menghargai, dan menjaga kerukunan.Â
Salah satu hal yang paling mengesankan bagi saya adalah bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh rasa hormat terhadap satu sama lain, meskipun memiliki pandangan hidup yang berbeda. Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana toleransi diterapkan dalam kehidupan mereka.Â
Tidak ada rasa canggung ataupun pemisah di antara mereka. Mereka saling menghargai dan menerima perbedaan tanpa memandangnya sebagai sebuah halangan. Hal ini membuat saya merenung dan semakin sadar bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dijauhi, melainkan sesuatu yang bisa memperkaya kehidupan kita.
Di tengah kehidupan yang penuh keberagaman tersebut, saya belajar banyak tentang pentingnya menghargai orang lain, terutama dalam menghadapi perbedaan. Di Pesantren Bismillah, saya merasa dihargai dan diterima dengan penuh kehangatan. Pengalaman ini membuka mata saya tentang bagaimana seharusnya kita melihat perbedaan, yaitu sebagai peluang untuk saling belajar dan memahami satu sama lain. Tidak ada lagi rasa takut atau cemas menghadapi perbedaan, karena saya belajar bahwa perbedaan adalah bagian dari keindahan hidup. Saya menjadi lebih terbuka terhadap orang-orang yang berbeda latar belakang dengan saya, dan melihat mereka bukan sebagai "orang lain", tetapi sebagai sesama yang memiliki nilai-nilai yang bisa kita ambil pelajaran.
Selain itu, pengalaman ini juga memberikan saya kesempatan untuk merasakan kembali kegiatan keagamaan yang sudah lama tidak saya lakukan. Sebagai seorang Muslim, saya sudah lama tidak merasa terhubung dengan komunitas dan kegiatan yang memperdalam iman.Â
Namun, di Pesantren Bismillah, saya bisa merasakan kembali kebersamaan dalam beribadah, mengikuti kegiatan seperti sholat berjamaah, dan mendengarkan pengajaran agama yang mendalam.Â
Ini adalah pengalaman yang sangat menyentuh hati saya, karena setelah lama terpisah dari rutinitas tersebut, saya merasa kembali menemukan kedamaian dalam hati. Aktivitas tersebut memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang sulit dijelaskan, dan saya merasa sangat bersyukur bisa mengalaminya kembali di pesantren ini.
Hari terakhir saya di Pesantren Bismillah menjadi salah satu momen yang paling berkesan. Pada hari itu, kami, para peserta ekskursi, bersama dengan para santri dan guru pendamping, meluangkan waktu untuk berenang bersama. Kegiatan ini bukan hanya tentang olahraga atau kesenangan semata, tetapi juga tentang mempererat tali persahabatan dan saling mengenal lebih dekat.Â
Di kolam renang, kami tertawa bersama, saling berbagi cerita, dan merasakan kedekatan yang begitu kuat, meskipun waktu yang kami habiskan bersama hanya singkat. Momen ini benar-benar mengingatkan saya bahwa hubungan yang baik tidak dibangun atas dasar kesamaan, tetapi atas dasar saling menghargai dan menerima satu sama lain.
Kegiatan bersama di hari terakhir juga memperlihatkan bagaimana nilai kebersamaan dan toleransi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami semua, baik teman-teman ekskursi maupun para santri, saling membantu dan mendukung satu sama lain. Tidak ada lagi batasan antara kami meskipun datang dari latar belakang yang berbeda.Â
Kami semua berada di sana sebagai satu kesatuan, saling berbagi kebahagiaan dan pengalaman. Saya merasa sangat dihargai dan diterima di tengah-tengah mereka, dan hal ini membuat saya semakin yakin bahwa dunia ini jauh lebih indah ketika kita belajar untuk menerima perbedaan dengan hati yang lapang.
Pengalaman di Pesantren Bismillah mengajarkan saya bahwa hidup ini penuh dengan perbedaan, dan justru dari perbedaan itulah kita bisa belajar banyak hal. Sebagaimana pepatah yang mengatakan, "Persahabatan bukanlah tentang siapa yang lebih baik, tapi tentang bagaimana kita menerima dan memahami satu sama lain." Pesan ini saya rasakan sangat dalam selama berada di sana.Â
Saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka, lebih sabar dalam menghadapi perbedaan, dan lebih bijaksana dalam menjalin hubungan dengan siapa pun, tidak peduli latar belakang mereka. Di Pesantren Bismillah, saya menemukan bahwa hidup dalam kebersamaan, saling menghargai, dan saling memahami adalah kunci untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan.
Setelah kembali dari Pesantren Bismillah, saya merasa bahwa pandangan saya tentang dunia telah berubah. Saya menjadi lebih terbuka terhadap keberagaman, lebih menghargai orang lain, dan lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan.Â
Pengalaman ini membuka mata saya untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas, bahwa setiap orang memiliki nilai yang berharga, dan perbedaan bukanlah pemisah, melainkan jembatan yang menghubungkan kita untuk saling belajar dan tumbuh bersama.
 Saya merasa sangat bersyukur bisa mengikuti ekskursi ini, karena selain mendapatkan pengalaman spiritual, saya juga mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berarti tentang pentingnya toleransi, kebersamaan, dan persahabatan yang sejati.
Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan diri saya dan orang lain bahwa perbedaan adalah anugerah yang harus disyukuri, dan melalui perbedaanlah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Di Pesantren Bismillah, saya belajar bahwa kehidupan yang damai dan harmonis hanya bisa tercipta apabila kita saling menghargai dan menerima perbedaan, serta menjaga kebersamaan dalam setiap langkah hidup kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI