Bila kau patuh pada rajamu
lebih patuhlah pada ibumu
Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua (lirik “Keramat” Rhoma Irama)
Lirik lagu diatas setidaknya menjadi pengingat penulis terhadap orang tua, terutama kepada ibu. Syurga ditelapak kaki ibu, Berbaktilah kamu terhadap orang tuamu, cintailah orang tuamu, dan patuhlah kamu terhadap orang tuamu maka insyallah pintu syurga terbuka untukmu. Tulisan ini mencoba menjadi perenungan penulis, setelah perjalanan panjang meniti hidup ini. Tidak terlambat, tapi mungkin bisa jadi bahwa tulisan ini mencoba untuk menjadi penasehat diri sendiri. Bahwa kita akan menjadi orang tua, bahwa kita akan menjadi sosok inspirator bagi anak-anak kita (kelak).
Komunikasi Phatic
Memiliki keluarga yang utuh, keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, saling menjaga dan menghormati, sudah barang tentu kondisi yang diidamkan oleh setiap manusia. Rumah rasanya seperti syurga. Kasih sayang diantara anggota keluarga merupakan roh terbentuknya keharmonisan di dalamnya. Sayangnya diluar sana masih banyak terjadi ketidakharmonisan di dalam keluarga, efeknya adalah perceraian, sering berantem, tidak saling menjaga dan menghormati. Hubungan cinta kasih harus sama-sama dipahami oleh setiap anggota keluarga, bukan hanya hubungan suami-istri, tapi juga hubungan orang tua kepada anak dan juga pun sebaliknya. Jika dalam konteks ini dipahami maka percikan-percikan api dalam keluarga tidak akan terjadi.