Lalu dimana hasil investigasinya?
Berikut temuan yang bisa saya ungkap.
1. Kantin yang berjejer itu masing masing memilik satu hingga tiga calo, dan menjadi lokasi pertemuan para peminat SIM melalui Sekolah Mengemudi.
[caption id="attachment_309884" align="aligncenter" width="600" caption="Kantin headquarter calo ( dok.pri)"]
2. Sekolah mengemudi berperan sebagai pencari peminat.
3. Calo berperan sebagai agen Sekolah mengemudi dan penghubung ke koordinator di Samsat.
4. Koordinator di Samsat bertugas mengumpulkan hasil setoran dari calo dan membaginya dengan petugas yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
5. Petugas langsung adalah penguji test tertulis (lt.2), penilai hasil uji tulis dan praktek (loket 11), pengisi data (loket 4.), juru photo (loket 5,6,7) dan petugas serah terima/cetak SIM loket 32.
6. Petugas tidak langsung adalah pengarah di pintu masuk (chek in), loket loket yang disinggahi tapi tahu sama tahu (tst).
Besarnya pembagian uang dari setiap peminat SIM yang sebesar Rp. 700rb Sim A dan C) yang dapat penulis ungkap sementara melalui bincang bintang dengan pihak terkait yang berhasil saya dekati adalah berikut:
a. Rp. 120.000 untuk negara (sesuai tarif) dan masuk kas negara. Termasuk asuransi.