Yang membedakan adalah soal bumbu penyadapan oleh DSD, NSA dan peran kedutaan Singapura juga. Belum lagi kemudian kawat diplomatik yang mengungkap rencana putra Ani yang lain Edhie Baskoro, untuk memiliki peran lebih di partai mereka. Ibas memang menjadi pejabat pengurus di Demokrat sesuai yang diketengahkan kawat itu.
Tekanan dan beban moral yang ditanggung Ibu Ani oleh penyadapan Aussie sering menjadikannya stress hingga lupa peran. Peran sebagai seseorang dimana semua mata memandangnnya. Narsisme dan kegembiraannya sebagai seorang nenek sering terhalang kepribadiannya yang bersumbu pendek. Sensitifitas Ani sering dilampiaskan di media sosial dimana semua orang tidak bisa dibungkam dengan kepura-puraan.
Satu hal yang dapat dipetik dari semua ini adalah para pemimpin Indonesia perlu menyadari betapa pentingnya negara ini, hingga negara lain ingin dekat dengan mempengaruhi pemimpinnya. Negara asing selalu ingin jadi "bagian" dan "bergabung" dengan Indonesia untuk kepentingan mereka. Lalu dimanakah kepentingan rakyat Indonesia sendiri?
=Sachsâ„¢=