Israel adalah laboratorum sekaligus pembuktian Amerika akan produk senjata dan HAM. Dengan perang tak berkesudahan di Timur Tengah yang melibatkan Israel, Amerika mencoba memukau dunia dengan persenjataan mutakhir mereka. Tetapi, dunia pun sudah mencoba menguasainya tanpa harus melibatkan Amerika.
Pelanggaran HAM oleh Israel, adalah contoh bagi Amerika bahwa negara lain tidak boleh melakukannya.
Munculnya China, dengan ekonomi dan militernya yang menggetarkan Amerika semakin membuat kita yakin akan percepatan keruntuhan imperium Amerika. Ekonomi yang selalu dijadikan senjata oleh Amerika untuk menghukum negara yang tidak tunduk, ternyata menghantam mereka sendiri beserta sekutunya.
Jadi, Israel, HAM dan Ekonomi adalah yang menyiksa Amerika sendiri, untuk kemudian meruntuhkan Imperium mereka. Amerika sedang memenuhi syarat keruntuhan sebuah kekaisaran.
Entah kebetulan atau tidak, takdir atau bukan, kebangkitan negeri Tiongkok selalu bersamaan dengan kebangkitan pada kerabat lamanya.
Kita mengenal Tiongkok, India dan Nusantara (semasa Sriwijaya dan Majapahit), Sekarang kita menyaksikan kembali India dan China bersaing soal pertumbuhan ekonomi dan militer. Sementara Indonesia memang ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi dunia, tapi untuk militer, sayangnya kita terlalu takut untuk menepis Amerika.
China, India dan Nusantara/Indonesia adalah kerabat lama dalam hal perdagangan jauh sebelum Amerika 'ditemukan'.
Jika Amerika akan segera berlalu, mampukah kita mengambil peran lebih banyak dan signifikan untuk kelak menyeimbangkan kekuatan dunia yang akan dikuasai China?
India dan China dalam sejarah dunia sebenarnya berhasil dan besar hanya jika ada Nusantara diantara mereka.
Pertanyaanya, mampukah Indonesia sebagai "pewaris" terbesar Nusantara berada sejajar dengan kedua raksasa itu? Ataukah pecahan Nusantara lain (Singapura/Malayisa/Thailand) yang akan mengimbangi mereka?
Tidak ada salahnya mewujudkan Kekaisaran Indonesia, selain Keadilan sosial, Kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi bagian dari "Indonesian Dream"
=SachsTM=
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H