Keberadaan Budi yang adalah bekas ajudan Megawati seolah mudah diartikan bahwa Presiden ke-5 itu sedang memesan kursi bagi orang -orangnya mengelilingi Jokowi.
Tetapi...
Budi Gunawan yang sudah lolos di DPR itu adalah tersangka sehari sebelum menjalani fit and proper test. Status tersangka yang memaksa Presiden Jokowi menunda pelantikannya sebagai Kepala Polri.
=====
Menghubungkan rentetan kejadian di atas, sepertinya anak terbelakang mental-pun bisa merunutkannya untuk menjadikannya semacam bukti untuk mengarahkan telunjuknya dengan mudah. PDIP, Polri, Megawati!!!.
Bambang Widjojanto pun melakukannya. Dengan asumsi bahwa dirinya adalah KPK. Bahwa ada yang ingin melemahkan KPK atau lebih buruk lagi, menghancurkan KPK. Maka segala upaya untuk mencari keadilan yang bisa jadi dirampas oleh BW secara curang dianggap sebagai upaya penghancuran KPK.
BW telah menjadikan KPK sebagai tameng untuk melindungi dosa masa lalunya. Mungkinkah juga dengan Abraham Samad? BW telah memanfaatkan kepercayaan publik kepada reputasi KPK untuk melindungi diri dan kepentingannya. Karena BW dan bahkan AS telah menjadikan KPK sebagai dirinya pribadi. Mereka lupa bahwa mereka hanya bagian pucuk dari besarnya lembaga anti rasuah itu.
Dan jika ada yang bisa menghancurkan KPK, sebenarnya oportunis seperti BW lah orang yang menghancurkan KPK itu. Anehnya, banyak aktivis anti-korupsi juga tertipu karena mereka menganggap petinggi KPK seolah orang suci yang tidak punya dosa masa lalu. Jika dosa mereka diungkit, lalu dianggap sebagai kriminalisasi KPK, pelemahan KPK, dsb. Apakah demikian sulit membedakan pribadi komisioner KPK dan KPK itu sendiri?
Sungguh bias jika / seandainya ada anggota Polri yang diciduk KPK bukan?
FAKTA:
Apapun tuduhan yang coba dibangun para pengamat dan mungkin seorang BW, jangan lupakan logika berikut ini: