Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Khianati Mega, Jokowi Lebih Buruk dari Soeharto

31 Januari 2015   20:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:02 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengkhianat Politik,

Berbagai media dengan sumber pengamat dan atau ahli ahli politik menyebut tekanan dari elite PDIP sebagai partai pendukung pemerintah telah menyandera Presiden Jokowi. Terutama Ketua Umum PDIP dialamatkan sebagai pengganggu independensi Jokowi dalam menentukan banyak hal.

PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat menjadi sasaran semua pihak yang sebelumnya kecewa pada penunjukan Jokowi sebagai Capres. Mereka bersorak gemuruh sebab berhasil mempengaruhi dengan opini gemilang bahwa benar, Jokowi hanya boneka, dan perlu keluar dari partainya.

Peristiwa terakhir memperkuat optimisme bahwa Jokowi memang seolah sedang menghadapi tekanan dari partai pengusungnya. Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Istana Bogor pada Kamis (29/1) kemarin membuka lebar peluang Jokowi sebagai pengkhianat politik. Setelah Prabowo menyatakan dukungan penuh ke pemerintah, sejumlah kalangan ramai ramai menilai bisa jadi Jokowi menyeberang ke KMP yang saat ini seolah malaikat penyelamat yang lebih menghormatinya untuk mengambil keputusan sesuai kehendak rakyat.

Dengan semua pengkondisian bahwa koalisi pemerintah menekan Jokowi, bahkan Megawati yang mendukungnya mati-matian sedang diserang dari berbagai penjuru, Jokowi masih saja mengulur waktu seraya membiarkan mereka dihujat. Menunda keputusannya adalah bentuk sikap tidak tahu terimakasih dari seorang Jokowi.

Jokowi yang tidak bisa memutuskan, kenapa yang lain yang diserang?

Prabowo dan KMP seolah datang sebagai jalan terang, dengan wajah bersahabat mencoba menelikung Jokowi dari akarnya. Seolah bersama dengan mereka adalah bentuk bahwa Jokowi berani mengambil sikap pro rakyat, sembari menyelamatkan oknum KPK yang bermasalah.

Ada desakan paling ekstrem agar Jokowi akan menyeberang ke KMP. Melupakan awal segalanya, kasus BG dan kasus BW, lalu kita melewatkan satu hal; bahwa KPK vs Polri sebenarnya untuk menarik Jokowi dari satu koalisi ke koalisi lain.

Agenda tersebut disiapkan dari skenario besar tadi. Bukankah mudah menyerang Mega dan PDIP? Bukankah mudah meruntuhkan koalisi ramping itu? Kemudian , bukankah mudah mematikan karir Jokowi setelah nanti (misalnya) tergoda mengeberang ke KMP?. Menggantinya dengan tokoh kesukaan mereka tanpa pemilu yang sulit...

Ikan sudah masuk bubungan. Kelak, KMP akan beralapologi "PDIP dan Megawati saja dikhianati, apalagi KMP? Makzulkan saja...". Ketika itu, barulah semua gigit jari dan kuku.

Samad dan BW adalah aktor yang baik. Ya.... mereka bermain dengan sempurna hingga saat ini. Dan mereka bukan pusaka untuk Jokowi, mereka sudah milik pendekar lain, yang coba tampak mesra dengannya.

Jokowi punya pilihan: terjebak atau teruskan, berkhianat atas nama rakyat atau... setia demi rakyat!.

#Reveal

#Warning

#Alert

=Sachsâ„¢=

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun