Itu baru soal obat, belum aspek lain, seperti traveling. Bagi kamu yang hobi jalan-jalan keluar negeri, terutama yang pembayarannya masih mengandalkan USD, maka kamu harus menyiapkan dana ekstra. Pasalnya, pelemahan Rupiah bisa membikin ongkos traveling kamu jadi membengkak.
Pada tahun ini, saya merasakan sendiri bahwa saya mesti menyiapkan uang lebih untuk biaya jalan-jalan saya, karena anggaran awal yang sudah saya perkirakan tersebut jadi bertambah seiring dengan kenaikan kurs Dollar. Jelas itu semua berada di luar kendali saya, tapi kalau sudah tahu begitu, sudah sejak awal, saya mencari uang lebih dari yang seharusnya.
Suka beli kendaraan, seperti motor atau mobil? Itu pun bisa terkena dampak dari pelemahan kurs Rupiah terhadap Dollar. Terlebih kendaraan yang kamu beli berasal dari luar negeri, atau yang sukucadangnya mayoritas masih impor, nah kamu harus menerima kenyataan bahwa harganya bakal lebih mahal ketimbang sebelumnya.
Saya kira masih ada banyak aspek lain, yang tidak bisa saya ulas satu per satu karena artikel ini bisa kepanjangan, yang bakal terkena imbas pelemahan kurs Rupiah terhadap Dollar AS. Namun, yang jelas, kenaikan tersebut bukannya akan berhenti pada tahun ini. Sebab, kalau berkaca pada tren masa lalu, hampir bisa dipastikan bahwa USD akan terus menguat, dan harga-harga barang akan jadi lebih mahal pada masa-masa yang akan datang.
Tentu saja hal itu bisa diantisipiasi sejak awal dengan melakukan sejumlah cara. Bagi sebagian orang, bekerja keras dan menghasilkan banyak uang adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak salah memang. Asalkan uang yang kamu peroleh bisa mencukupi semuanya, cara tersebut bisa dilakukan. Jadi, sebesar apapun harga barang-barang, kamu tidak akan mengeluhkannya.
Atau kamu juga bisa mencoba cara lain, seperti yang saya lakukan, seperti berinvestasi di pasar saham. Memang berinvestasi di pasar saham itu berisiko, kalau kamunya "FOMO" dan nggak paham caranya. Namun, kalau kamu mengerti cara melakukannya, risiko yang kamu tanggung bisa ditekan seminim mungkin tanpa mengurangi potensi cuan yang bisa kamu peroleh di kemudian hari. (Untuk kiat-kiat berinvestasi saham, saya akan sampaikan di lain kesempatan saja karena uraiannya bakal panjang, tidak akan cukup dibahas di artikel ini.)
Oke, saya kira saya cukupkan dulu saja sampai di sini. Selamat datang di era inflasi tinggi, yang mana harga-harga barang pada naik semua, dan kita harus bekerja dan berinvestasi keras untuk melampauinya. Terima kasih sudah membaca hingga akhir.
Semoga bermanfaat.
Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H