Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

"Happy Money" atau "Unhappy Money"? Sebuah Refleksi tentang Uang

16 Oktober 2023   10:00 Diperbarui: 16 Oktober 2023   15:18 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti diketahui, saat masih menjadi mahasiswa pada tahun 2000-an, William pernah bekerja sebagai penjaga warnet dari jam 9 malam hingga jam 9 pagi.

Pekerjaan ini dilakoni bukan tanpa alasan. Pada waktu itu, ayahnya sedang sakit, dan keluarganya tidak punya cukup uang untuk membiayai kuliahnya, sehingga ia harus mencari uang sendiri.

Bagi william, pengalaman itu cukup berkesan, sehingga ia beberapa kali membagikannya dalam sejumlah kesempatan. Pengalaman itu agaknya membentuk opininya tentang uang.

Maka, jangan heran, jika ia kemudian berkata bahwa uang menjadi hal yang sangat penting dalam hidupnya, karena dulunya ia pernah merasakan betapa susahnya hidup tanpa uang.

Tak hanya cerita masa lalu, opini tentang uang juga bisa terbentuk dari budaya bangsa tertentu. Orang Indonesia contohnya kerap menyamakan bekerja atau berbisnis dengan "cari duit".

Hal itu memang tidak salah, sebab tujuan dari bekerja atau berbisnis adalah untuk memperoleh uang. Tidak bekerja maka tidak dapat uang. Makanya, duit harus dicari demi menunjang kehidupan.

Sementara itu, konsep serupa bisa ditemukan di belahan benua lain. Namun demikian, di sana, orang-orang tidak mengenal istilah "cari duit", tapi "making money" (menciptakan uang).

Agaknya mereka tidak begitu tertarik bekerja mengumpulkan pundi-pundi uang, tapi justru lebih berminat menciptakan uang dengan berbagai cara, seperti membangun perusahaan dan investasi.

Dari situ, kita bisa menarik benang merah bahwa walaupun konsepnya mirip-mirip, tapi mindsetnya bisa berbeda, maka berbeda pulalah cara setiap bangsa untuk mendapatkan uang.

Sebagai penutup, izinkan saya untuk mengajak Anda untuk merefleksikan nilai uang bagi hidup Anda. Caranya mudah. Saat Anda nanti menerima (atau mengeluarkan) uang, coba Anda hening sejenak, seraya merasakan emosi yang muncul dalam diri Anda.

Emosi yang Anda rasakan tersebut akan memberikan Anda sebuah jawaban apakah uang Anda itu "happy money" atau "unhappy money".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun