Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inflasi (Kelewat) Tinggi, Punya Gaji Rp 5 Juta Tak Akan Cukup?

4 April 2022   07:00 Diperbarui: 4 April 2022   09:47 2973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gaji/Sumber: (KOMPAS.com/NURWAHIDAH)

Jika kita bekerja sebagai karyawan, tentu kita punya keterbatasan untuk memerangi inflasi. Kita tidak bisa menuntut kenaikan gaji setiap tahun demi mengatasi inflasi yang terjadi.

Karena dulu pernah menjadi karyawan, saya bisa memahami hal ini. Sebab, untuk bisa naik gaji, prosesnya memang tidak mudah. Sebagai karyawan, kita harus mau bekerja keras dan bersabar sehingga layak mendapat kenaikan gaji.

Hanya saja, belum tentu semua karyawan mau melalui proses demikian. Kebanyakan hanya bekerja sesuai job desk-nya masing-masing tanpa pernah mau memberi nilai lebih untuk perusahaan, yang bisa membuatnya mendapat apresiasi.

Kalau memang demikian adanya, bagaimana karyawan yang bersangkutan bisa terus naik gaji setiap tahun?

Biarpun begitu, bukan tidak ada cara lain yang bisa ditempuh selain meminta kenaikan gaji setiap tahun. Selalu ada cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan berinvestasi. 

Berbeda dengan zaman dulu, berinvestasi sekarang jauh lebih mudah dilakukan. Instrumennya ada banyak, mulai dari yang risikonya rendah hingga yang risikonya tinggi.

Inilah cara yang saya ambil untuk mengalahkan inflasi. Sekarang saya lebih banyak menginvestasikan uang saya di pasar saham

Ada orang yang menilai bahwa berinvestasi di pasar saham itu berisiko tinggi. Penilaian tadi tidak sepenuhnya salah. Sebab, jika kita cari di google, kita selalu bisa menemukan sejumlah berita, yang menyebutkan bahwa ada pihak tertentu yang mengalami kerugian besar setelah bermain saham.

Meski begitu, bagi saya, itu merupakan bagian dari “permainan”. Seperti halnya keuntungan, kerugian adalah hal yang tak terhindarkan dalam investasi saham. Kadang kita harus menerimanya dengan hati yang lapang dan melakukan mitigasi risiko demi mengurangi kerugian yang terjadi.

Namun demikian, sejak dulu, pasar saham tetaplah instrumen terbaik yang sanggup memerangi inflasi. Jika inflasi per tahun mencapai angka 2-3%, maka keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi saham bisa melebihi angka tersebut. Saya sudah merasakan dan membuktikannya sendiri.

Tentu saja ini bukanlah ajakan supaya anda ikut berinvestasi saham. Saya hanya merasa cocok berinvestasi saham. Anda belum tentu demikian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun