Meski begitu, sepertinya ia harus menerima kenyataan tersebut dengan legawa sebab kenaikan harga demikian biasanya bakal bertahan untuk waktu yang lama. Maklum, jika barang kebutuhan sehari-hari sudah telanjur naik harganya, maka tidak akan terjadi penurunan dalam jangka panjang.
Buktinya, mie instan yang sepuluh tahun lalu dihargai cuma Rp 1.000 kini sudah mencapai Rp 3.500 dan tidak pernah balik lagi harganya ke Rp 1.000!
Ini artinya biaya hidup semakin lama semakin mahal. Alhasil, untuk kondisi sekarang, punya gaji Rp 5 juta sepertinya tidak akan cukup, mengingat mungkin masih ada biaya lain-lain yang masih harus dibayar, seperti cicilan kendaraan dan kredit rumah.
Mengurangi Nilai Uang
Harus diakui, inflasi juga membuat nilai uang menjadi berkurang. Contohnya begini. Katakanlah kita punya duit Rp 100 ribu.Â
Lima tahun lalu, misalnya, dengan uang 100 ribu tadi, kita mungkin bisa membeli 4-6 kantong minyak goreng kemasan 2 liter.
Namun, sekarang? Dengan uang yang sama, kita hanya bisa mendapat 2 kantong saja, mengingat minyak goreng kemasan 2 liter kini dihargai Rp 45-49 ribu per piece!
Ini artinya uang yang kita punya tergerus nilainya dari waktu ke waktu. Sebab, dengan nominal yang sama, bukannya memperoleh jumlah barang yang lebih banyak, kita malah mendapat lebih sedikit.
Kondisi ini bukannya bakal konstan selamanya, mengingat dari tahun ke tahun, angka inflasi bakal terus bertambah.Â
Oleh sebab itu, bertahun-tahun kemudian, jangan heran, jika harga barang-barang bakal lebih mahal daripada tahun 2022.
Mengalahkan Inflasi