Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inilah 3 Cara "Meningkatkan" Keberuntungan dalam Berinvestasi Saham

15 Februari 2021   07:00 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:35 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen yang Baik (Sumber: www.conseil-entreprise.org)

Saya pribadi termasuk yang lumayan lambat dalam menikmati "jatah" keberuntungan tersebut, mengingat mesti menunggu waktu sekitar 3 tahun, sebelum akhirnya bisa mencicipi "cuan" ratusan persen dari pasar saham.

Meski begitu, keberuntungan tadi tidak ujuk-ujuk muncul dengan sendirinya, tetapi mesti diupayakan sebaik mungkin. 

Nah, untuk memunculkan keberuntungan tersebut, setidaknya ada 3 hal yang bisa dilakukan.

1. Menemukan Mentor atau Guru yang Tepat
Bagi investor yang masih dalam tahap belajar, mempunyai mentor atau guru yang baik merupakan titik awal yang cukup krusial. 

Alasannya, mentor atau guru tadi tak hanya akan mengajarkan strategi investasi yang diketahuinya, tetapi juga ikut menanamkan mindset tertentu, yang kelak berpengaruh kuat pada gaya investasi yang dijalankan.

Mencari mentor atau penasehat sebelum memutuskan menjadi investor (Sumber: www.jurnal.id)
Mencari mentor atau penasehat sebelum memutuskan menjadi investor (Sumber: www.jurnal.id)
Cerita teman saya bisa menjadi contoh yang pas untuk menjelaskan hal tersebut. Sejak awal berinvestasi saham, teman saya cukup sering belajar dari para trader yang katanya sanggup menghasilkan "cuan" hingga 3 digit. Ia banyak mendengar analisis-analisis saham yang mereka sampaikan di akun YouTube masing-masing. 

Saking kagumnya, ia bahkan sampai membeli saham yang direkomendasikan oleh para trader favoritnya tanpa melakukan analisis fundamental terlebih dulu. 

Keputusan investasinya cenderung hanya didasarkan analisis teknikal semata, sesuai dengan yang diajarkan oleh para mentornya tersebut.

Pada tahap ini, mindsetnya sebagai seorang trader sudah tertanam cukup kuat. Mindset ini begitu sulit diubah. Alhasil, walaupun dengan menggunakan analisis teknikal yang diajarkan oleh para gurunya, ia lebih banyak merugi, namun ia tetap saja mengandalkan analisis tersebut.

Kerugian semacam itu sebetulnya bisa dihindari kalau sejak semula, ia belajar berinvestasi saham dari orang yang tepat. 

Di bawah bimbingannya, ia tak hanya akan dijelaskan cara investasi saham yang sudah teruji, tetapi juga cara mengelola portofolio yang baik, sehingga keuntungannya bisa dimaksimalkan dan kerugiannya dapat diminimalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun