Jumlah permintaan yang tinggi di masyarakat memang menyiratkan bahwa berbisnis Ikan Cupang mempunyai prospek yang bagus. Sesuai dengan hukum ekonomi, di mana ada permintaan, di situ ada penawaran.
Oleh sebab itu, asalkan sanggup menawarkan dan memenuhi permintaan yang muncul atas Ikan Cupang yang diminati masyarakat, maka seseorang yang menekuni bisnis ini bisa meraup keuntungan yang bagus.
Meski begitu, sayangnya, bisnis ini tidak cukup baik digeluti untuk jangka panjang. Alasannya? Karena bisnisnya bersifat musiman. Bisnis semacam ini biasanya hanya akan meraih popularitas yang tinggi dalam jangka pendek, tetapi kemudian "tenggelam" dengan begitu cepat beberapa waktu berikutnya.
Sudah ada cukup banyak contoh yang memperlihatkan hal ini. Sebut saja bisnis batu akik, es kepal milo, dalgona, dan sebagainya, yang dulu begitu terkenal sehingga ada banyak orang yang mencobanya, tetapi kemudian, seiring berlalunya waktu, pelan-pelan mulai ditinggalkan dan dilupakan.Â
Sekarang mungkin hanya tersisa sedikit orang yang masih setia menggeluti bisnis demikian. Selebihnya telah beralih ke tren bisnis lain.
Dengan demikian, boleh jadi, bisnis Ikan Cupang pun akan bernasib sebelas-dua belas dengan bisnis tersebut. Makanya, bagi yang tertarik memulai bisnis ini, sebaiknya membuat pertimbangan yang matang.
Hal ini mesti dilakukan untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, yakni kehilangan momentum! Apabila telat sedikit saja memasuki pasar dan kurang terampil mengelola bisnis, maka besar kemungkinan bisnis yang coba dirintis bakal menderita kerugian.
Oleh sebab itu, alih-alih tergiur oleh tren sesaat, lebih baik Ikan Cupang yang sekarang sedang viral di tengah masyarakat hanya dijadikan sebagai peliharaan semata, bukan sebagai barang dagangan.
Anggap saja sebagai "hobi" yang asyik dilakukan selama masa pandemi. Ini jauh lebih aman, sebab kalaupun Ikan Cupang yang dipelihara ternyata tidak ditaksir oleh orang lain, maka setidaknya kita masih merasa cukup gembira dengan merawatnya.
Salam.