Makanya, menurut saya, dalam berinvestasi saham, mempunyai pengalaman yang banyak sama pentingnya dengan memiliki pengetahuan yang mumpuni.
Namun demikian, persoalannya adalah apakah orang-orang yang sudah berusia "senja" masih sanggup menjalani semua pengalaman tersebut hingga menjadi cukup terampil dalam berinvestasi saham?
***
Atas dasar itulah, saya pikir, berinvestasi saham itu idealnya dilakukan sewaktu masih muda. Alasannya sederhana saja, yakni karena anak muda mempunyai cukup banyak waktu untuk belajar dan berlatih dalam berinvestasi saham.
Dengan demikian, orang-orang yang berusia muda mempunyai kesempatan yang jauh lebih baik daripada orang-orang yang berusia lanjut.
Contoh yang memperlihatkan hal ini bisa dijumpai dalam kehidupan Warren Buffett. Harus diakui, Buffett adalah salah satu investor yang paling terkenal dan terkaya di dunia.
Uniknya kekayaan buffett yang luar biasa besar tidak berasal dari berjualan suatu produk tertentu, tetapi dari berinvestasi saham. Sudah sejak lama ia "hobi" mengeruk banyak uang dari pasar saham.
Pada umur 11 tahun, ia telah mulai berinvestasi saham kecil-kecilan. Karena melihat sebuah prospek yang bagus, maka ia kemudian memutuskan menggeluti dunia saham sepanjang hidupnya.
Keputusan ini ternyata tidak keliru. Sejarah sudah membuktikannya.
Jika mencermati perjalanan hidup buffett, maka kita akan mengetahui bahwa keunggulan utama yang dimilikinya ialah ia telah mulai mengenal saham lebih awal dibandingkan anak-anak seusianya.