Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah 4 Syarat Agar "Bisnis Dadakan" Bisa Awet Dijalankan

18 September 2020   07:00 Diperbarui: 18 September 2020   15:31 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tekad yang kuat/ sumber: sierraclub.org

Makanya, menjaga kepercayaan itu begitu penting, bahkan melebihi faktor lainnya, seperti mempunyai modal yang besar, atau menerapkan strategi marketing yang bagus. Tanpa menggelontorkan uang yang banyak sekalipun, asalkan bisa dipercaya, maka seseorang dapat menjalankan sebuah bisnis yang sukses.

4. Sifat yang Adaptif
Harus diakui, tren bisnis telah begitu cepat berubah sejak munculnya e-commerce. Sebelum adanya e-commerce, orang-orang yang ingin berbisnis mesti sibuk mencari lokasi yang tepat.

Sebab, lokasi yang strategis dianggap bisa menentukan maju-mundurnya bisnis yang dijalankan. Jangan harap sebuah bisnis bakal berkembang dengan baik di lokasi yang buruk.

Namun, sekarang hal itu sudah berbeda, sebab orang bisa membuka toko dan memulai bisnis di manapun. Asalkan mempunyai akun di e-commerce, di dalam kontrakan yang terletak di gang sempit sekalipun, sebuah bisnis bisa dijalankan.

Perubahan inilah yang kemudian memicu "disrupsi". Bisnis-bisnis tertentu yang masih dijalankan dengan gaya tradisional pelan-pelan bakal tergantikan oleh bisnis-bisnis yang sudah menggunakan teknologi internet.

Agar mampu bertahan, pebisnis mau-tidak mau mesti beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Sebab, siapapun yang menolak berubah suatu saat akan ditinggalkan dan dilupakan.

ilustrasi sikap adaptif/ sumber: psychowellnesscenter.com
ilustrasi sikap adaptif/ sumber: psychowellnesscenter.com
Demikian pula, dalam menjalankan sebuah bisnis, ownernya mesti mengikuti perkembangan zaman. Ownernya harus mempunyai sifat yang adaptif.

Ia harus mau menyambut perubahan sebagai sebuah kesempatan, bukan sebagai masalah. Ia mesti mau memandang tren teknologi yang berkembang sedemikian pesat sebagai teman, bukan sebagai musuh. Dengan demikian, asalkan mau beradaptasi terhadap perubahan, maka bisnis yang dikelola mampu bertahan.
***
Sampai sekarang, saya selalu memandang persoalan merintis bisnis dari dua sisi. Di satu sisi, memulai sebuah bisnis bisa menawarkan perbaikan ekonomi. Ada cukup banyak contoh yang menyebutkan bahwa kehidupan seseorang bisa berbalik dari yang sebelumnya susah menjadi lebih sejahtera setelah bisnis yang dimulainya ternyata bertumbuh dengan baik.

Namun, di sisi lain, tidak sedikit pula orang yang ternyata mengalami kegagalan dalam berbisnis, hingga akhirnya semua hartanya lenyap dan keluarganya tercerai berai. Di antara semua kemungkinan yang tersedia, mungkin inilah yang terburuk.

Makanya, berdasarkan hal itu, saya berpikir sebaiknya berbisnis itu jangan dimulai karena kepepet atau sekadar ikut-ikutan tren. Risikonya begitu besar. Untuk menghindari risiko itulah, sebelum memutuskan merintis sebuah bisnis, sebaiknya kita memeriksa apakah kita sudah memenuhi 4 syarat di atas, sehingga bisnis yang dimulai bisa berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun