Saat tulisan ini dibuat, saham BRIS ditutup dengan harga 965. Dengan demikian, saham tersebut sudah memberi saya keuntungan lebih dari 150%!
Jika mencermati investasi yang saya lakukan di saham BRIS, maka saya sulit mengesampingkan faktor keberuntungan di dalamnya. Maklum, pada awal berinvestasi di saham ini, saya tidak pernah membayangkan bahwa harganya akan naik gila-gilaan. Saya memperkirakan bahwa paling tinggi harganya hanya akan "mentok" di level 530.
Perkiraan itu didasari oleh asumsi bahwa di harga 530 tadi nilai PBV-nya mencapai 1 kali. Dengan PBV sebesar itu, boleh dikatakan sebuah saham sudah dinilai dengan harga yang wajar.
Alhasil, kecuali terjadi "lompatan" laba yang luar biasa pada kuartal berikut, maka saya menduga bahwa harganya hanya akan "ngendon" di kisaran tersebut.
Dalam bukunya One Up On Wallstreet, Lynch menyarankan untuk mempertahankan saham selama "cerita"-nya masih bagus. Saya melihat, walaupun harga saham BRIS sudah naik cukup banyak, namun "cerita"-nya masih bagus. Tidak perubahan yang negatif pada fundamental perusahaannya.
Oleh sebab itu, seperti anjuran Lynch, saya pun memutuskan menggenggam sahamnya lebih lama. Berkat keputusan tadi, harapan saya untuk "mencicipi" saham "multibagger" akhirnya terwujud.
Sampai blog ini ditulis, saya tidak tahu berapa banyak potensi kenaikan harganya ke depan, mengingat masih ada dua kuartal lagi yang mesti diselesaikan.Â
Andaikan "cerita"-nya masih bagus seperti dua kuartal sebelumnya, maka bukan mustahil kenaikan harganya akan melaju lebih kencang beberapa bulan berikutnya. Sebaliknya pun demikian.Â
Oleh sebab itu, "cerita" tentang saham ini masih begitu menarik diikuti setidaknya untuk beberapa bulan berikutnya.