Selain itu, berita yang ditampilkan juga cukup update dengan rumor yang banyak dibicarakan oleh investor. Sebut saja wacana yang digaungkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yang ingin memerger beberapa bank syariah milik negara beberapa bulan lalu. Wacana itu kemudian menuai banyak tanggapan dari investor.
Tak lama kemudian, CNBC menayangkan analisis seputar merger tersebut. Analisis yang disajikan pun cukup informatif, mulai dari bank syariah yang akan terdampak, proses merger yang bakal terjadi, hingga prospek industri perbankan syariah yang diperkirakan akan bertambah baik dengan dilakukannya merger tersebut.
Alhasil, dengan menyimak analisis tadi, spekulasi yang marak diperbincangkan di sejumlah medsos bisa diminimalkan, dan investor bisa memperoleh "bayangan" tentang dampak yang bakal terjadi kalau ingin berinvestasi di saham bank syariah milik negara tersebut.Â
2. Berita Satu
Seperti halnya CNBC, Berita Satu juga bisa menjadi sebuah referensi dalam berinvestasi saham. Sebab, channel ini kerap menampilkan wawancara manajemen perusahaan, yang mungkin sahamnya menarik dikoleksi.Â
Lewat channel tadi, kita jadi mengenal jajaran direksi yang bertugas "menahkodai" perusahaan, serta menakar prospek perusahaan lebih lanjut.
Selain itu, kabar terbaru di pasar saham juga bisa dijumpai di channel ini. Kabar seputar emiten, seperti kegiatan ekspansi, pembagian dividen, dan pergantian manajemen, disajikan dengan lengkap.
Dengan menyaksikan channel ini, kita bisa mengetahui perkembangan emiten yang sahamnya kita koleksi, serta memahami situasi terhangat yang sedang berlangsung di lantai bursa.
3. Avere Investama
Avere investama adalah channel Youtube yang dikelola oleh Teguh Hidayat, seorang investor ritel yang cukup sering mengulas saham lewat analisis fundamental.Â
Meskipun analisis fundamental terkesan "ruwet" dan "rumit" karena ada begitu banyak kriteria yang dipakai, namun di tangan Teguh Hidayat, kriteria tadi begitu sederhana dan logis disampaikan.Â