Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengapa Hoaks "Rush Money" Begitu Berbahaya?

6 Juli 2020   10:36 Diperbarui: 6 Juli 2020   19:00 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kredit/ sumber: bpramk.com

Karena bisa menciptakan krisis hebat, seperti yang terjadi pada tahun 1998 silam, maka hoaks tentang "rush money" mesti dicegah.

Untuk itulah, kalau menerima kabar yang tidak jelas demikian, maka sebaiknya masyarakat bersikap bijak dalam meresponnya. Setidaknya ada empat respon yang bisa dilakukan oleh masyarakat jika mendapat hoaks demikian.

1. Bersikap tenang

Ketenangan jelas diperlukan dalam menghadapi kekisruhan. Ketika ada begitu banyak orang yang terprovokasi oleh sebuah hoaks, maka yang bisa kita lakukan adalah bersikap tenang.

Meskipun secara psikologis agak susah dilakukan, namun berusahalah tetap kalem ketika banyak orang sedang ribut. Hal ini penting dilakukan agar kita tidak salah ambil tindakan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Mengecek fakta

Sekarang sudah ada sejumlah situs yang menyediakan fitur untuk mengecek fakta atas sebuah pemberitaan. Situs ini bisa berasal dari pemerintah atau media arus utama yang memiliki kredibilitas yang baik.

Selain itu, kalau masih belum yakin, maka kita bisa menghubungi bank terkait untuk memastikan bahwa semua baik-baik saja.

Klarifikasi demikian bisa membuat kita lebih tenang dan tahu bahwa berita yang diterima tersebut tidak benar isinya.

3. Berhenti latah

Kabar buruk bisa cepat viral karena ada banyak orang yang latah menyebarkannya. Hal ini tentu saja berbahaya, terutama kalau kita asal me-repost kabar tadi ke media sosial atau grup chating tanpa mengecek fakta terlebih dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun