Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bersedekah Bisa Memperlancar Bisnis?

26 Juni 2020   09:01 Diperbarui: 26 Juni 2020   09:03 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bersedekah/ sumber: networkforgood.com

Sebelum memulai pembahasan, sekiranya saya perlu menggarisbawahi bahwa topik sedekah yang saya angkat dalam blog ini tidak ada sangkut-pautnya dengan ajaran agama manapun. Dalam membahasnya, saya mencoba senetral dan selogis mungkin, tanpa membawa-bawa kepercayaan tertentu.

Topik soal sedekah ini terinspirasi dari tayangan youtube yang saya tonton pada minggu lalu. Tayangan tadi sebetulnya tidak sengaja saya temukan saat saya sedang iseng menjelajahi lini masa di youtube.

Tiba-tiba saja mata saya tertuju pada sebuah tayangan video yang judulnya cukup menarik. Karena saya lihat tayangan tadi sudah diklik 1,5 juta kali, maka saya pun tertarik menyimak isinya.

Saya merasa begitu penasaran dengan topik yang dibahas, yakni hubungan antara bersedekah dan berbisnis. Ibarat kutub baterai, bukankah kedua hal tadi memiliki perbedaan yang begitu kontras?

Sebab, yang satu menyangkut pemberian, yang lain menyoal penerimaan. Yang satu mengurangi kepemilikan materi, yang lain menambah kepemilikan materi. Yang satu berada di tataran spiritual, yang lain di tataran duniawi.

Dengan demikian, di mana titik temunya?

Meski begitu, di tayangan tadi, dijelaskan bahwa keduanya ternyata memiliki kaitan yang erat. Bahkan, keduanya saling melengkapi dan memengaruhi. Jika ingin bisnis sukses, maka mesti rajin-rajin bersedekah.

Jadi, jangan heran kalau di dalam video tadi disebutkan sedikitnya 10 manfaat sedekah yang dapat mempelancar bisnis yang sedang dijalankan.

ilustrasi bisnis/ sumber: sbx.com.pk
ilustrasi bisnis/ sumber: sbx.com.pk
Walaupun penjelasan yang disampaikan masuk akal, namun tetap saja saya merasa skeptis. Sesuatu yang masuk akal belum tentu memuat kebenaran.

Namun demikian, keragu-raguan saya "terkikis" setelah membaca ratusan komentar di video tadi. Tak hanya berisi pujian atas penyampaian yang lugas dan sederhana, kolom komentar tadi juga banyak "dibanjiri" kesaksian.

Ada cukup banyak orang yang menceritakan pengalamannya saat bersedekah, bahwa bersedekah bisa membantu mereka dalam melewati masa-masa yang sulit, bahwa bersedekah dapat membikin hidup mereka jauh lebih tenang dan damai, bahwa bersedekah mampu membuka keran rezeki yang berlimpah ruah. Jika membaca pengalaman tadi, hati jadi tergetar bahwa keajaiban dari bersedekah itu sesungguhnya begitu nyata!

Berdasarkan pengalaman, saya mengamini hal itu. Manfaat bersedekah sebetulnya sudah saya ketahui sejak lama. Namun, pada waktu itu, keyakinan soal bersedekah belum tumbuh dengan kuat di dalam batin saya.

Karena latar pendidikan saya menuntut cara berpikir kritis, maka hal-hal yang dinilai tidak ilmiah mesti dikesampingkan. Keajaiban dari bersedekah belum begitu ilmiah, masih di luar logika, sehingga masih ada celah untuk meragukan hal itu.

Buktinya, bagaimana mungkin 1 dikurang 1 hasilnya bisa jadi 100? Secara matematis, hal itu tidaklah bisa diterima, tapi beda ceritanya kalau dilihat dari "kacamata" spiritualitas. Dari sudut pandang tersebut, satu kebaikan ternyata bisa memunculkan begitu banyak berkat.

Alhasil, saya pun melakukan eksperimen kecil-kecilan. Saya ingin menguji keampuhan bersedekah dalam hidup saya. Caranya sederhana. Saya rutin bersedekah setiap hari.

Sedekah tadi dilakukan secara offline maupun online. Maklum, sekarang zamannya serba digital, sehingga bersedekah bisa dilakukan via website atau aplikasi penggalangan dana.

Hasilnya? Saya merasakan sejumlah hal yang positif dalam hidup saya. Pikiran jadi lebih tenang, dan hati jadi lebih gembira. Sejak rutin bersedekah, saya jarang merasa kekurangan. Saya begitu menikmati kehidupan.

Sebaliknya, ketika rutinitas itu distop, katakanlah selama beberapa minggu atau beberapa bulan, batin yang tadinya kalem jadi penuh gejolak.

Entah mengapa, sejak berhenti bersedekah, sering muncul persoalan-persoalan yang mengganggu pikiran saya. Alhasil, hal itu ikut memengaruhi mood saya, dan kalau mood sudah jelek, percayalah, hari yang kita lalui terasa begitu menyebalkan!

Aneh sekali bukan?

Sampai sekarang, saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Dengan mengesampingkan kepercayaan tertentu, saya jadi yakin bahwa ada hal-hal tertentu yang kasat mata, yang bekerja di luar nalar. Seperti angin, wujudnya memang tidak tampak, tetapi dampaknya bisa dirasakan.

Lantas, bagaimana hubungannya bersedekah dan berbisnis? Nah, ini yang cukup menarik. Dalam sejumlah kesempatan, saya sempat bertemu dan berbincang dengan beberapa pedagang yang bisnisnya sukses. Ada yang berasal dari keluarga, ada pula yang dari luar.

Dari obrolan-obrolan ringan yang dilakukan, saya jadi tahu kebiasaan mereka dalam berbisnis. Satu di antaranya ialah rutinitas bersedekah. Seorang pedagang yang saya temui bercerita tidak pernah putus bersedekah setiap hari. Jika ada orang yang minta-minta datang ke toko, ia selalu memberi.

Meskipun toko baru buka dan belum ada yang belanja, namun hal itu tetap dilakukannya. Aneh memang, namun berkat kebiasaan itu, ia bercerita bisnisnya berjalan dengan lancar, sehingga ia tak hanya bisa menghidupi keluarganya, tetapi juga beberapa karyawan yang bernaung di dalam bisnisnya.

Di luar pengalaman tadi, mungkin masih ada banyak cerita-cerita tentang "keajaiban" dari bersedekah. Meskipun belum bisa diukur dengan rumus matematika, namun bukan berarti efeknya tidak bisa dirasakan. Jadi, asalkan bersedia membuka hati dan pikiran, keajaiban tadi dapat menjadi begitu nyata.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun